Program Banjar Creative Space Hadir Desa Panji Buleleng, Geliatkan Ekonomi Kreatif Berbasis Banjar
Foto: Peresmian Banjar Creative Space di Dinas Kelod Kauh, Desa Panji, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Minggu (20/2/2022).
Buleleng (Metrobali.com)-
Banjar Creative Space upaya program pemberdayaan masyarakat dan pelaku Usaha Mikro, Kecil (UMK) berbasis Banjar kini juga menyasar Kabupaten Buleleng. Program BCS kini hadir di Dinas Kelod Kauh, Desa Panji, Kecamatan Sukasada, Buleleng.
Banjar ini menjadi salah role model atau panutan Banjar Creative Space yang merupakan inisiasi bersama BITHUB (Bali Initiative Hub), Indonesia Creative Cities Network (ICCN), STMIK Primakara, serta stakeholder lainnya dan didukung oleh Pertamina ini.
Untuk Di Bali, ada 11 banjar yang menjadi role model Banjar Creative Space. BCS dirancang menjadi strategi pengembangan potensi berbasis masyarakat Bali yang simpul utamanya berada di banjar-banjar.
Ditemui disela peresmian Banjar Creative Space di Dinas Kelod Kauh, Desa Panji, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Minggu (20/2/2022), Chief Operating Officer (COO) yang sekaligus ketua STMIK Primakara, Made Artana, menjelaskan Banjar Creative Space sebagai asset dan modal untuk pemerdayaan para pelaku UMK yang ada di desa. Sejauh ini, banjar selalu digunakan untuk kegiatan kegamaan dan sosial budaya, namun di jaman sekarang ini harus diberdayagunakan untuk kegiatan produktif dan maupun bisnis.
“Beberapa bisnis bisa dimulai dari banjar, banyak ruang kreatif space yang ada sejatinya, namun semua itu belum terangkul secara maksimal. Bahkan saat ini anak muda paling banyak berkreatifitas di kreatif spcare, harusnya mendapat perhatian penuh,” ucapnya.
Untuk diketahui Banjar Creative Space (BCS) dirancang menjadi strategi pengembangan potensi berbasis masyarakat Bali yang simpul utamanya berada di banjar-banjar. Pada isu lingkungan berfokus sebagai solusi pusat pengelolaan limbah dan sampah dari masyarakat, pada isu pendidikan berfokus sebagai solusi pusat pengembangan talenta (SDM) kreatif, dan pada isu UKM berpusat sebagai solusi pusat pengembangan dan pemasaran produk kreatif.
Ada sekitar 4.600 titik banjar di seluruh Bali, yang tidak sedikit di antaranya sangat mewah, bahkan dilengkapi oleh akses WiFi. Kemudian banjar ini secara alami memang sudah menjadi pusat kegiatan masyarakat, baik untuk kegiatan agama, sosial, budaya, adat, dan juga bahkan ekonomi.
Artana memaparkan, Banjar Creative Space ini memilik 17 subsektor yang nantinya akan dikembangkan, semisal kuliner, fasion, digital marketing, kriya, content creator dan lain sebagainya. Ide besar ini nantinya bisa berkembang dan menjadi penunjang kegiatan kepariwisataan yang ada khusunya di Desa Panji.
“Jadi pariwiwata itu ditunjang oleh ekonomi kreatif misalkan wisatawan ke Desa Panji, otomatis akan memberli produk warga disini,” teran Artana.
Ia menambahkan pendampingan akan dilakukan selama 4 bulan dengan 24 kali pertemuan, meliputi workshop, perkuliahan maupun kegian di lapangan untuk pengembangan produk.
“Cita-cita kita bagaimana nantinya para pelaku usaha yang ada di banjar ini mampu me-level up produk-pdoruk yang sudah ada, sehingga laku di pasaran dan memiliki nilai jual ke pasar yang lebih luas,” tambahnya.
Bahkan Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng mendukung penuh kegiatan ini, apalagi di Buleleng banyak ruang-ruang kreatif yang patut dikembangkan. Hal ini juga diyakini mampu meningkatkan kreatifitas para muda-mudi untuk berinovasi di desanya berdasarkan potensi yang ada.
“Mudah-mudahan bisa meningkatkan kreatifitas untuk bisa direflikasi di dusun-dusun atau daerah lainnya,” ucap Nyoman Genep selaku Asisten III Setda Buleleng.
Sementara itu, Perkebel Desa Panji, Mangku Made Ariawan, menyambut baik gagasan yang dibuat oleh Pertamina yang menggandeng ICCN, BITHUB, STMIK Primakara dan Komite Ekonomi Kreatif Buleleng.
Menurutnya, ada 8 produk resmi yang bernaung dibawah BUMDesa Desa Panji yang menjadi produk ungulan di banjar-banjar. Dari 8 produk tersebut setidaknya ada 50 varian produk yang ada di Desa Panji untuk mendukung kegiatan ini.
“Diharapkan suksesnya kegaiatan ini mampu meningkatkan penjualan sehingga perputaran ekonomi di desa bisa bangkit,” tutupnya. (ana)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.