Foto: Suasana kegiatan praktik pemanduan wisata.

Denpasar (Metrobali.com)-

Program Studi Sarjana Industri Perjalanan Wisata (IPW), Fakultas Pariwisata Unud kembali menggelar Praktik Pemanduan Wisata setelah sempat tertunda selama dua tahun karena pandemi Covid-19. Kegiatan ini dilakukan di tiga Daya Tarik Wisata (DTW) populer, yaitu DTW Goa Gajah, DTW Pura Tirta Empul, dan DTW Gunung Kawi, Sabtu (21/5). Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa Prodi IPW angkatan 2019 dan angkatan 2020.

Koordinator Prodi IPW, Dr. I Nyoman Sudiarta, S.E., M.Par. turut hadir dalam kegiatan ini bersama Koordinator Mata Kuliah Teknik Memandu Wisata, I Gusti Putu Bagus Sasrawan Mananda, S.ST.Par., M.Par., beserta sejumlah dosen di lingkungan Prodi IPW. Mananda menjelaskan tujuan pelaksanaan kegiatan ini sebagai bentuk aplikasi teori di kelas pada situasi yang sebenarnya di lapangan.

“Kegiatan ini diselenggarakan selain untuk memenuhi mata kuliah Teknik Memandu Wisata, sekaligus memberi kesempatan mahasiswa untuk mengimplementasikan teori yang mereka pelajari di kelas dengan realitas di destinasi. Kita berharap mahasiswa mendapatkan pengetahuan baru dan memiliki kompetensi dalam menjelaskan suatu destinasi wisata.” ujar Mananda dalam wawancara dengan Tim Redaksi.

Rangkaian kegiatan meliputi praktik memandu  oleh mahasiswa di dalam bus dan pada setiap DTW yang telah ditentukan. Kunjungan pertama adalah DTW  Goa Gajah, kemudian dilanjutkan ke DTW Tirta Empul, dan diakhiri di DTW Gunung Kawi. Pemilihan ketiga tempat ini juga didasari oleh pertimbangan khusus.

“Ketiga tempat ini dipilih sebagai tempat untuk melaksanakan praktik karena kecenderungan millenial dan anak-anak zaman sekarang, tidak mengetahui kebudayaan (heritage) seperti ini. Mereka cenderung ke pantai atau tempat-tempat terkenal. Sehingga, tempat ini dipilih agar bisa mengangkat nama dari daya tarik wisata yang sudah sejak lama sekali berdiri dan sekaligus menjaga kelestariannya”, jelas Mananda.

Para peserta tampak antusias mengikuti kegiatan ini. Salah satunya, Detrio.  “Menurut saya kegiatan ini sangat positif, karena kami mahasiswa akhirnya merasakan perkuliahan offline dan praktik di lapangan sesungguhnya. Semoga untuk kedepannya bisa lebih baik lagi. ”, ujar Detrio. (rls)

Sumber: http://www.unud.ac.id