Ket Foto : Pelatihan pembuatan POC dan Eco-enzyme kepada para ibu-ibu PKK Desa Tengkudak

Penulis: Ketua: I Gde Antha Kasmawan, Anggota: Hery Suyanto, Anak Agung Ngurah Gunawan, Ni Nyoman Rupiasih, Wayan Gede Suharta

Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Internasional yang dilakukan oleh Prodi Fisika, F.MIPA UNUD untuk Tahun 2023 telah dirampungkan kegiatannya pada akhir November 2023 di Desa Tengkudak. Tujuan utama program tersebut adalah untuk memberdayakan petani di Desa Tengudak dalam memproduksi pupuk organik cair (POC) dan Eco-enzyme. Pelaksanaan kegiatan PKM dibagi menjadi tiga tahapan pelatihan dengan metode kombinasi ceramah interaktif dan praktek.

PKM tahap-1 dilaksanakan di Balai Serbaguna Desa Tengkudak yang ditujukan kepada perwakilan Ibu-Ibu PKK di desa tersebut dan dihadiri oleh Perbekel Tengkudak I Ketut Suartanca. Ketua tim pengabdi Fisika UNUD, I Gde Antha Kasmawan, menyatakan bahwa pembuatan POC dan Eco-enzyme paling mudah dikerjakan oleh para Ibu di rumah. “Bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan POC dan juga Eco-enzyme mudah diperoleh dan biayanya pun cukup murah. Limbah dapur merupakan salah satu bahan utamanya.

Proses pembuatannya juga mudah, tidak ribet. Wadah pengomposannya, atau sering disebut dengan komposter, juga mudah dibuat dan bahannya banyak tersedia di sekeliling kita, yang paling mudah misalnya menggunakan botol bekas air mineral atau minuman. Jadi komposter dapat dibuat hanya dengan menggunakan sebuah botol bekas atau lebih” Papar Antha, salah satu dosen fisika yang aktif melakukan kegiatan pengabdian.

Di akhir kegiatan tahap-1 ini, tim pengabdi membagikan contoh-contoh produk POC dan Eco-enzyme kepada seluruh peserta.

Selanjutnya, pada PKM tahap-2, kegiatan pelatihan ditujukan ke masyarakat petani umum dan kelompok tani desa setempat yang kegiatannya dipusatkan di Balai Banjar Dinas Puluk-Puluk dan dihadiri oleh Kepala Dusun dan Perbekel Desa Tengkudak. Dalam kegiatan tersebut, ketua tim pengabdi memperkenalkan beberapa TIPS agar berhasil dalam pembuatan POC dan Eco-enzyme termasuk dalam pemilihan bahan untuk komposter.

Kegiatan terakhir pengabdian, yaitu PKM tahap-3, tim pengabdi menyerahkan peralatan berupa dua unit komposter dan rak pajangan kepada Perbekel Desa Tengkudak untuk diserahkan ke masyarakat petani yang memerlukan. Bila digunakan secara benar, satu unit komposter dapat memproduksi POC minimal 100 liter setiap 2 minggu.

Pada kesempatan itu, Perbekel Tengkudak menyatakan bahwa perhatian UNUD lewat Prodi Fisika sudah begitu besar, di samping memberikan teori dan praktek tentang pembuatan pupuk organik, peralatan komposter juga sudah diberikan kepada masyarakat petani di Desa Tengkudak. Selanjutnya tinggal bagaimana memanfaatkannya agar pertanian di Desa Tengkudak dapat kembali menuju ke pertanian organik.

Sementara itu, di tempat terpisah, yaitu di Aula Perpustakaan UNUD, di sela-sela kegiatan PKM tahap-1 dan 2, penyelenggaraan seminar internasional secara online juga diselenggarakan dengan mendatangkan dua pembicara dari luar negeri, yaitu Dr. Kumari Sunita (Departement of Botany DDU Gorakhpur University India) dan Dr. Ting Seng Ho (Back to Nature Enterprise Malaysia).

Pada intinya, kedua pakar pertanian organik tersebut menyatakan bahwa pekembangan pertanian organik ke depan sangat menjanjikan baik secara ekonomi maupun kesehatan. Pada kesempatan tersebut, Ketua Prodi Fisika, Wayan Gede Suharta, menyatakan bahwa kegiatan seminar internasional ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pupuk organik dan pemanfaatannya terutama untuk menjaga kelestarian lingkungan.