KRI NALA (363)

Jakarta (Metrobali.com)-

Mantan Kepala Staf Teritorial TNI Letjen (Purn) Agus Widjojo menyebutkan presiden mendatang perlu mengutamakan pembangunan kekuatan laut dan udara, meski biayanya yang dibutuhkan jauh lebih besar daripada membangun kekuatan darat.

“Negara kita adalah negara kepulauan. Karena itu, presiden mendatang diharapkan mengutamakan pembangunan kekuatan laut dan udara Indonesia, meski biayanya jauh lebih mahal. Kita tidak boleh hanya membangun kekuatan darat karena biayanya murah, sehingga mengabaikan pembangunan kekuatan darat dan laut,” katanya kepada Antara di Jakarta, Rabu (18/6).

Agus yang semasa aktif dikenal sebagai salah satu intelektual TNI itu juga menyebutkan kondisi Indonesia yang merupakan negara kepulauan serta kondisi konflik regional yang makin rentan terjadi, yang mengharuskan Indonesia harus mengutamakan kekuatan pertahanannya di udara dan laut.

Karena itu, ia mengharapkan anggaran militer harus diperbesar, meski membangun postur ketahanan nasional yang kuat tak bisa hanya dalam setahun atau lima tahun.

“Untuk membangun ketahanan nasional yang kuat, terutama kekuatan TNI, perlu rencana induk yang dilakukan secara konsisten, dan pihak Kemenhan juga harus mampu membangun rencana jangka panjang itu secara baik. Rencana ketahanan nasional tak bisa bersifat adhock, tetapi harus ditempatkan dalam rencana strategis,” katanya.

Menurut dia, untuk membangun postur ketahanan nasional perlu diperhatikan kondisi Indonesia yang merupakan negara kepulauan.

“Dengan kata lain, kalau ada militer asing masuk ke wilayah Indonesia, kita harus mampu mendeteksinya lebih awal, kemudian mencegah dan mengalahkannya sesegera mungkin. Dalam rangka itu, pembangunan kekuatan di udara dan laut harus menjadi prioritas bagi Presiden mendatang. Kita butuh Angkatan Udara dan Angkatan Laut yang kuat,” katanya.

Ia menyebutkan TNI sebagai unsur utama ketahanan nasional bertugas untuk menjaga kedaulatan dan wilayah Indonesia, sementara ancaman utama terhadap Indonesia datang dari kekuatan militer negara asing.

Sehubungan itu, ia kembali menyatakan harapannya agar penggunaan anggaran militer perlu diperbesar dan penggunaannya harus lebih efektif, dan fokus penggunaannya untuk membangun kekuatan laut dan udara Indonesia.

“Meski berbiaya jauh lebih besar dibandingkan dengan pembangunan kekuatan darat, presiden mendatang perlu memprioritaskan pembangunan kekuatan laut dan udara Indonesia,” katanya.

Pemilu 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla. AN-MB