MetroBali

Selangkah Lebih Awal

Presiden RI-Sultan Brunei akan bahas perlindungan WNI

Dokumentasi Menlu Retno Marsudi (kiri) menerima penghargaan dari Ketua Umum Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Hariyanto (kanan) pada Peringatan Hari Buruh Migran Internasional di Islamic Centre, Bekasi, Jawa Barat, (17/12/2017) malam. Penghargaan Peduli Buruh Migran diberikan atas kepedulian dan keberpihakan Kementerian Luar Negeri dalam membantu proses perlindungan dan pemenuhan hak para buruh migran Indonesia di luar negeri. (ANTARA /Suwandy)

Jakarta (Metrobali.com)-

Presiden RI Joko Widodo dalam pertemuan dengan Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah pada Kamis (3/5) akan membahas tentang perlindungan warga negara Indonesia (WNI), terutama pekerja migran, di Brunei Darussalam.

“Jumlah WNI di Brunei Darussalam ada sekitar 80 ribu orang dari total 400 ribu penduduk di Brunei Darussalam sehingga masalah perlindungan WNI merupakan hal yang penting untuk dibahas,” kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di Jakarta, Rabu.

Menurut Menlu RI, Presiden Jokowi dan Sultan Hassanal Bolkiah akan membahas hubungan antarmasyarakat (people-to-people contact) kedua negara.

Menlu Retno pun menyampaikan bahwa pemerintah RI sedang mempersiapkan teks untuk Nota Kesepahaman tentang Penempatan dan Perlindungan Pekerja Indonesia (MoU on Placement and Protection of Indonesian Workers).

“Tetapi MoU itu tidak untuk ditandatangani dalam kunjungan kenegaraan kali ini. Ini akan mulai dibahas oleh menlu kedua negara dan mudah-mudahan dapat diselesaikan dalam waktu dekat,” ujar dia.

Selain membahas tentang perlindungan WNI, Presiden RI Joko Widodo dan Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah juga akan membahas tentang kerja sama ekonomi kedua negara, antara lain di bidang perdagangan dan investasi.

“Kita juga mencoba untuk menawarkan industri strategis kita ke Brunei Darussalam,” ucap Menlu Retno.

Sumber : Antara