Foto: Mantan Gubernur Bali dua periode Made Mangku Pastika bersama Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali Nomor Urut1 Made Muliawan Arya dan Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS) serta para tokoh berfoto bersama  “Temu Kangen dan Deklarasi Rumah Kemenangan Rakyat Mulia-PAS” pada  Minggu 20 Oktober 2024 di Sekar Tunjung Center (STC) Denpasar.

Denpasar (Metrobali.com)-

Hari itu, Minggu, 20 Oktober 2024 bertepatan dengan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, suasana di Sekar Tunjung Center (STC) Denpasar begitu khidmat. Made Mangku Pastika, mantan Gubernur Bali dua periode dan mantan anggota DPD RI, menggelar acara yang tak hanya menjadi temu kangen, tapi juga sebuah deklarasi penting bertajuk “Temu Kangen dan Deklarasi Rumah Kemenangan Rakyat Mulia-PAS”. Acara ini digelar untuk mendukung untuk Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali Nomor Urut1 Made Muliawan Arya (De Gadjah) dan Putu Agus Suradnyana (PAS) yang disebut Paslon Mulia-PAS agar bisa memenangkan Pilgub Bali 2024 serta untuk memberikan ide, gagasan serta masukan-masukan penting bagi arah pembangunan Bali ke depan.

Dengan mengusung tema “Bali Bangkit Menuju Indonesia Emas 2045: Bali yang Maju, Unggul, Lestari, Indah, Ajeg dan Sejahtera”, acara tersebut menggaungkan harapan untuk masa depan Bali yang lebih maju, unggul, lestari, indah, ajeg dan sejahtera. Naskah Deklarasi Kemenangan Rakyat dibacakan oleh I Putu Arsana Atmaja, dengan Ketua Panitia I Nyoman Baskara. Acara itu juga dilakukan persembahyangan oleh Paslon Mulia-PAS.

Mangku Pastika, yang pernah berjuang bersama Prabowo Subianto di militer, tak ragu menyatakan dukungan penuhnya kepada Mulia-PAS yang dipercayakan oleh Prabowo sebagai pemimpin Bali masa depan. Ia mengingat, dulu, hanya butuh waktu sepuluh menit bagi Prabowo untuk memberikan rekomendasi saat dirinya maju sebagai Gubernur Bali. Kini, sahabat lamanya itu telah menjadi Presiden Republik Indonesia, dilantik bersama Gibran Rakabuming Raka di hari yang sama.

Dalam momen yang penuh sejarah ini, Mangku Pastika menegaskan pentingnya memiliki pemimpin berwawasan global, namun tetap peduli pada rakyat. “Kita perlu pemimpin berwawasan global. Tapi peduli pada rakyatnya. Mudah-mudahan Tuhan memberikan perlindungan dan restu kepada kita semua,” harap mantan Kapolda Bali itu.

Ia berharap, dengan pemerintahan satu jalur yang diusung Mulia PAS, Bali bisa semakin kuat dan mandiri.  “Pemimpin menentukan nasib rakyat,” ujarnya. Bagi Mangku Pastika, Pilgub Bali kali ini bukan sekadar pergantian pemimpin, melainkan kesempatan untuk membawa perubahan nyata bagi masa depan Bali.

Maka Mangku Pastika pun kini pasang badan untuk memenangkan Mulia-PAS di Pilgub Bali 2024. Bali bagian integral dari Indonesia. Apa yang terjadi di Indonesia akan berpengaruh pada Bali.

Pulau Dewata sudah tergantung pada pariwisata. Namun pariwisata sangat bergantung dari situasi eksternal, lingkungan luar pasar baik keamanan, kesehatan, kebersihan, perilaku masyarakat. Dengan demikian, program Bali Mandara yang sudah berjalan selama 10 tahun, kini bisa dilanjutkan dengan Bali Mulia.

Untuk membangun Bali, memang diawali dengan menyembuhkan APBD Bali yang masih sakit, harus tepat penanganannya sehingga persoalan Bali bisa ditanganai mulai kemiskinan, sampah, macet, pendidikan dan lainnya. Untuk memulihkan APBD Bali yang sakit, Mangku Pastika meyakini dengan pemerintahan satu jalur dapat mempercepat penyembuhan, sehingga APBD Bali normal dulu.

Porsi APBD Bali, setengah dari PAD Bali bahkan kurang, setengah lebih dari APBN Pusat. Maka pentingnya pemerintahan satu jalur agar Bali lebih baik. Dalam mewujudkan Bali yang maju, memang diperlukan perhatian kepada program pendidikan. Mangku Pastika sudah mewarisi SMAN/SMKN Bali Mandara berasrama untuk siswa miskin.

Putu Agus Suradnyana (PAS), Calon Wakil Gubernur Bali, menyampaikan penghormatannya kepada mantan Gubernur Bali, Mangku Pastika. Meski sudah di masa senja, Mangku Pastika tetap berkontribusi bagi kemajuan Bali, sebuah dedikasi yang tak pernah padam.

PAS berharap kehadiran Rumah Kemenangan Rakyat ini menjadi simbol persatuan, baik sebelum maupun setelah Pilkada. Baginya, seorang pemimpin tidak bekerja sendiri. Dia dikelilingi oleh tim yang kuat, orang-orang cerdas yang membantu memikirkan langkah-langkah terbaik bagi Bali.

PAS juga menyampaikan pandangannya tentang peran perempuan, khususnya para istri. Ia berharap para ibu tidak memberikan tekanan berlebih pada suami yang tengah mengemban tugas negara. “Jangan terlalu menekan suami. Kalau ditekan di rumah, bisa-bisa di luar jadi galak,” katanya dengan nada berseloroh, menyebut faktor bawaan lahir atau lingkungan yang bisa mempengaruhi perilaku.

Menurut PAS, keberhasilan suami sangat dipengaruhi oleh dukungan penuh dari istri. Suami yang didukung akan lebih mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Dalam hal kepemimpinan, PAS ingin menerapkan gaya yang lembut, meski didukung oleh orang-orang yang tegas. “Saya ingin jadi mitra yang bisa bicara dengan tenang dan mendengarkan,” ucapnya, menggambarkan betapa pentingnya kerja sama yang penuh keselarasan dalam memimpin.

Sementara itu, Made Muliawan Arya (De Gadjah) sebagai Calon Gubernur Bali, tak lupa meminta doa restu, tidak hanya dari Presiden Prabowo, tetapi juga dari masyarakat Bali serta para tokoh di Pulau Dewata. Ia ingin memastikan, bersama Putu Agus Suradnyana, mereka akan memimpin Bali dengan telinga terbuka, menyerap setiap aspirasi rakyat.

Acara “Temu Kangen dan Deklarasi Rumah Kemenangan Rakyat Mulia-PAS” yang digagas Mangku Pastika ini menjadi simbol harapan. Harapan untuk Bali yang lebih baik, lebih bersih, dan lebih sejahtera. Bali yang tak hanya tergantung pada pariwisata, tetapi juga mampu menyelesaikan tantangan seperti kemiskinan, kemacetan, dan masalah pendidikan. Dengan optimisme yang dibangun oleh Mangku Pastika dan Mulia PAS Bali diharapkan mampu bangkit di tengah dinamika politik nasional dan global yang semakin kompleks.

“Setelah Bali Mandara, kini saatnya Bali Mulia. Mari kita wujudkan Bali yang maju, unggul, lestari, indah, ajeg dan pasti sejahtera,” tutup Mangku Pastika dengan penuh harapan, memancarkan semangat perubahan yang menyentuh setiap hati yang hadir.

Acara “Temu Kangen dan Deklarasi Rumah Kemenangan Rakyat Mulia-PAS” ini dipandu oleh Ketua PAN Bali Sri Yogi Lestari dihadiri para tokoh Bali dari berbagai latar belakang seperti tokoh pariwisata Bali I Gde Wirata yang juga Owner Bounty Crouise serta Panudiaba Kuhn. Hadir pula advokat Gede Pasek Suardika (GPS) yang juga Ketua Majelis Agung Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) yang juga Mantan Ketua Komisi III DPR dan Anggota DPD RI, Ketua Tim Pemenangan Paslon Mulia-PAS I Kadek Budi Prasetya, Tim Ahli Pemenangan Mulia-PAS Sri Wigunawati, dr. Ketut Putra Sedana alias Dokter Caput yang juga Mantan Ketua BMI Buleleng.

Hadir pula para calon kepala daerah dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus diantaranya Calon Bupati dan Wakil Bupati Jembrana Nengah Tamba dan Made Suardana, Calon Bupati dan Wakil Bupati Badung Wayan Suyasa dan Putu Alit Yandinata, Calon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng Dr. Nyoman Sugawa Korry dan Dr. Made Suardana, Calon Walikota dan Wakil Walikota Denpasar Gede Ngurah Ambara Putra dan Nengah Yasa Adi Susanto. (ww)