pramusti bali-ade rai

Denpasar (Metrobali.com)-

Dalam tiga tahun terakhir ini, Pramusti Bali telah meraih sukses menjadi ikon pembaruan seni budaya di ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) berkat garapan seni pertunjukan kolosal bertajuk Drama Musikal. Tak dinyana, organisasi sosial yang menaungi ratusan artis penyanyi, musisi, pencipta lagu dan insan seni Bali ini pun akhirnya semakin dipercaya publik sebagai penggerak utama kerja cerdas, kreatif, inovatif, dan kompetitif dari denyut nadi kehidupan industri musik di Bali, terutama yang berbasis kearifan lokal danmebasa Bali.

Kini, dalam sajian terbarunya di ajang PKB ke-36 tahun ini, tepatnya Jumat 4 Juli 2014, Pramusti Bali kembali bakal menghibur khalayak publik terutama para pencinta musik Bali dengan garapan kolosal andalannya berupa Drama Musikal bertajuk Mahabrata, yang mengangkat kisah kepemimpinan tentang Arjuna Sengsaya dengan iringan musik orkestra, yang memadukan gamelan pentatonik Bali dan musik modern atau kontemporer.

Garapan kolosal ini akan dikemas dalam tiga babak, yakni pertama, Pandawa dalam Dilema, yang mengungkap tentang kebijaksanaan dan ketegasan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan besar demi kepentingan khalayak publik. Kedua, Keresahan Sang Ibu, yang mengandung pesan bahwa pergolakan hati seorang ibu seakan tidak pernah bisa melihat anak-anaknya harus menanggung penderitaan dan terpaksa harus menghadapi bahaya sendirian dalam hidupnya. Ketiga, Arjuna Sengsaya, yang menegaskan bahwa kebenaran (dharma) pada akhirnya pasti menang, dan kekuatan dharma yang utama adalah kecerdasan dan kebijaksanaan.

Menariknya, garapan kolosal ini selain melibatkan para artis penyanyi, musisi, pencipta lagu, dan insan seni Bali termasuk pelawak Bali, juga dimeriahkan kehadiran seorang atlet binaraga Indonesia, Ade Rai, yang memiliki nama lengkap I Gusti Agung Kusuma Yudha Rai. Ikon binaragawan nasional kelahiran Jakarta, 6 Mei 1970 ini akan tampil sebagai pemeran tokoh Bima, yang identik dengan kepribadian berjiwa pemberani, teguh dan kuat serta pantang menyerah dalam membela kebenaran.

Kepada koran ini, Ade Rai, mengakui merasa sangat senang dan bangga atas kesempatan yang diberikan kepada dirinya untuk bisa berpartisipasi dalam garapan kolosal Drama Musikal Pramusti Bali di ajang PKB tahun ini. Apalagi, dia memang sejak lama sudah punya keinginan untuk dapat terlibat langsung dalam aktivitas seni budaya di Bali, termasuk di antaranya seni pertunjukan drama atau teater tentunya.“Saya tentunya merasa sangat senang dan bangga bisa ikut terlibat dalam garapan drama musikal Mahabrata Pramusti Bali. Apalagi, nantinya akan tampil di ajang PKB, yang telah menjadi perhelatan kebudayaan tahunan kebanggaan warga masyarakat Bali,” katanya, sumringah.

Atas dasar itu pula, pemilik Rai Fitness Sunset Bali ini sepertinya tanpa ragu langsung menerima tawaran dari Pengurus Pramusti Bali dan secara tegas menyatakan kesanggupan untuk berpartisipasi dan akan berupaya mengurangi kesibukannya sebagai atlet binaraga di luar daerah, agar bisa lebih fokus mengikuti proses latihan. Sehingga, mampu memberikan penampilan yang terbaik dalam pementasan di atas panggung terbuka, UPT Taman Budaya, Ardha Candra (arts centre) Bali, di Denpasar, pada 4 Juli 2014 mendatang.

“Saya mengapresiasi positif semangat dari kerja cerdas, kreatif dan inovatif para seniman Bali dalam garapan kolosal Drama Musikal Mahabrata, yang dalam hal ini diusung oleh Pramusti Bali. Makanya, saya pun akan berupaya mengatur waktu dari kesibukan agar bisa mengikuti proses latihan sehingga bisa tampil secara maksimal,” tegasnya.

Koordinator, Komang Arjawa, yang juga mantan Ketua Pramusti Bali mengatakan bahwa garapan kolosal seni pertunjukan Drama Musikal dalam PKB ke-36 tahun ini akan mengapresiasi sebuah epos legendaris Mahabrata, yang mengangkat kisah kepemimpinan tentang Arjuna Sengsaya dengan iringan musik orkestra gamelan pentatonik dan musik modern atau kontemporer.

Menurutnya, mengangkat cuplikan epos legendaris mahakarya sastra Mahabrata, yang ditulis Begawan Wyasa ratusan tahun sebelum masehi ini sebagai sebuah garapan kolosal seni pertunjukan drama musikal bukanlah perkara mudah. Meskipun, sejatinya beragam garapan seni pertunjukan yang mengangkat lakon Mahabrata, seperti sendratari, oratorium, dan lainnya telah sempat dipentaskan dalam beragam kegiatan seni budaya selama ini, termasuk di ajang PKB tentunya.

Mengingat, katanya, cerita Mahabrata yang mengandung filsafat kehidupan sarat makna dan pesan tentang ajaran moral, etika, watak manusia, persaudaraan, keteladanan, dharma, karma, intriks, tipu muslihat, hingga pemahaman spiritualitas ini sangatlah luas dan kompleks. Tapi, dalam PKB kali ini, Pramusti Bali akan berupaya menawarkan sesuatu garapan kolosal seni pertunjukan Drama Musikal Mahabrata yang berbeda dari biasanya dan tentunya tetap sesuai dengan tema PKB, yakni Kertamasa: Dinamika Kehidupan Masyarakat Agraris Menuju Kesejahateraan Semesta.

Drama musikal Mahabrata, Arjuna Sengsaya ini, akan melibatkan sejumlah artis penyanyi Bali, di antaranya Ayu Saraswati dan Ani Wirasutha sebagai dalang, Manik sebagai Krisna, Agung Wirasutha sebagai Nakula dan Deama sebagai Sadewa, serta Prida Dewi sebagai Kunti, Dek Arya sebagai Arjuna, Trisna STE sebagai Drupadi, Raka Sidan sebagai Yudistira, serta para pendukung lainnya. Sedangkan, para pelawak yang terlibat di antaranya Ayu Petong, Yasa Sampik, Pekak Sengap, Pekak Botak, Duo Liku, dan lainnya.

Diharapkan, para artis penyanyi pendukung dalam drama musikal Mahabrata ini dapat mengikuti proses latihan dengan sebaik-baiknya dan selalu mengedepankan semangat ngayah tulus iklas tanpa pamrih, sehingga betul-betul mampu tampil maksimal saat pementasan di ajang PKB nantinya. “Guna menjaga mutu dan kualitas penampilan secara publik serta harmonisasi kreativitas kekaryaan, demi kemajuan dan perkembangan Pramusti Bali ke depannya, sebagai organisasi sosial kemasyarakatan yang telah berbadan hukum,” harapnya.

Sementara itu, Agung Bagus Mantra, selaku penata musik, mengakui bahwa garapan kolosal seni pertunjukan Drama Musikal Mahabrata dalam PKB kali ini akan berupaya secara maksimal menyajikan sebuah iringan orkestra musik yang merupakan perpaduan gamelan pentatonik, seperti gamelan Bali, dan instrumen musik modern atau kontemporer dengan melibatkan sejumlah musisi dan pencipta lagu yang profesional di bidangnya. Di antaranya Mang Gita, Rah Tut, dan lainnya.

Sehingga, katanya, sajian drama musikal yang telah dipercaya sebagai ikon pembaharuan seni budaya di ajang PKB ini betul-betul dapat menginspirasi khalayak publik sesuai pesan moral yang terbesit dalam cuplikan cerita yang diangkat dalam drama Musikal Mahabrata ini. “Intinya, selalu berupaya menyajikan garapan drama musikal yang terbaik dalam PKB, sebagai upaya mengapresiasi kepentingan khalayak publik terutama dalam meningkatkan pelestarian dan pengembangan seni budaya ke depannya,” tegasnya.

Lebih jauh, Ketua Pramusti Bali, I Gusti Ngurah Murthana, yang akrab disapa Rahman, menegaskan bahwa sajian Drama Musikal dalam setiap ajang PKB selama ini, karena memang telah dianggap sebagai ikon pembaharuan seni budaya yang kreatif, inovatif dan kompetitif bagi peningkatan upaya pelestarian dan pengembangan seni budaya terutama kebangkitan industri musik di Bali. Sehingga, berkat itu pula Pramusti Bali yang tahun ini telah berkiprah selama satu dasawarsa dalam pergerakan kebudayaan Bali ini senantiasa dikenal publik identik dengan garapan kolosal bertajuk Drama Musikal.  

Dalam upaya menjaga mutu dan kualitas dari garapan kolosal seni pertunjukan Drama Musikal ini dalam perhelatan PKB setiap tahun tentunya harus diapresiasi positif dengan semangat nyayah tulus iklas tanpa pamrih oleh segenap anggota Pramusti Bali, sesuai ketentuan yang telah ditetapkan oleh pihak penyelenggara dalam hal ini Dinas Kebudayaan Bali.

Ini berarti setiap anggota Pramusti Bali dituntut harus mampu menciptakan kreativitas kekaryaan terbarunya dalam semangat kebersamaan secara cerdas, kreatif, inovatif dan kompetitif sebagai media edukasi publik yang mencerahkan. “Sehingga apresiasi positif pemerintah terhadap keberadaan Pramusti Bali dalam kancah kebudayaan Bali dapat tetap terjaga secara sistematis dan berkelanjutan ke depannya,” tegasnya.

Atas dasar itu pula, pihaknya berharap setiap anggota Pramusti Bali baik yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam Drama Musikal Mahabrata di ajang PKB tahun ini dapat berpartisipasi secara maksimal sesuai dengan peran masing-masing yang telah ditentukan oleh koordinator kegiatan baik dari garapan lakon maupun iringan musiknya. “Supaya, mutu dan kualitas dari harmonisasi kreativitas kebersamaan dalam PKB tahun ini tetap terjaga dan dapat terwujud dengan sebaik-baiknya, sesuai harapan bersama demi kepentingan khalayak publik,” harapnya. WB-MB