Prajuru Tiga Banjar Dekat Tahura Temui Gubernur
Denpasar (Metrobali.com)-
Tiga Banjar yang wilayahnya bersentuhan langsung dengan Taman Hutan Rakyat (Tahura) secara khusus menemui Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Rabu (13/6) malam di Gedung Jayasabha. Hadir antara lain Kelian Banjar Sakah Wayan Sujana, Kelian Dinas Banjar Kajeng AA. Mayun Mahardika dan Kelian Adat Banjar Rangkan Sari I Ketut Budiasa. Ketiga banjar tersebut berada di wewidangan Desa Pakraman Kepaon. Selain itu hadir pula Ketua Karang Taruna Pemogan AA. Gede Aryawan,ST.
Dalam kesempatan itu, mereka antara lain mempertanyakan perkembangan polemik seputar pemanfaatan Tahura yang bersentuhan langsung dengan wilayah mereka. Selain itu, para prajuru juga mohon bantuan normalisasi alur sungai untuk mengurangi banjir yang kerap terjadi wi wilayah mereka. “Untuk pengerukan dan pembuatan senderan itu, ternyata di lapangan ada pohon bakau di alur sungai itu. Bagaimana teknisnya, kami mohon petunjuk Bapak Gubernur,” ujar AA.Gede Aryawan.
Sementara itu Kelian Binas Banjar Kajeng AA. Mayun Mahardika menilai, munculnya polemik berkepanjangan soal pemanfaatan Tahura akibat kurangnya komunikasi antara pemerintah, masyarakat dan LSM. Untuk itu, dia berharap agar masyarakat diberikan informasi yang sejelas-jelasnya mengenai setiap rencana yang akan dilaksanakan di wilayah setempat.
Gubernur Mangku Pastika mangucapkan terima kasih atas kehadiran para prajuru dari tiga banjar yang bersentuhan langsung dengan Tahura. Mengenai perkembangan rencana pengelolaan Tahura, saat ini pihak Pemprov Bali masih menunggu proses PTUN yang sedang berjalan. Namun apapun hasilnya nanti, Gubernur berkomitmen untuk membantu warga setempat untuk menormalisasi alur sungai agar banjir di wilayah itu bisa dikurangi. DP-MB
6 Komentar
sebaiknya gubernur yang mengunjungi rakyatnya,karena gajih gubernur di ambli dari uang rakyat,be maji dadi gubernur,rajin pas kampanye gen,nginep di rumah orang miskin
nah wayan b dadi gubernur pang ngewai melali kemu mai care wagub pidan.
Nu liu gegaene, tingalin nae ditv yan,,,,
Men wayan tusing taen bareng simakrama nggih??
Ape sing nto adane ngunjungi rakyat??
Ipidan ade gubernur care kene yan, ngelah lan jalanang program pro rakyat..
Irage de bes liunan nuntut kene keto, yg penting irage nyidaang megae dgn tenang, amen gelem ke RS tusing mayah, panak irage maan pendidikan melah,,,
Sepatutne irage bersyukur ade gubernur care pak mangku..
Tanah keluarga saya seluas 14 Are dicaplok dan diakui begitu saja oleh tahura, apakah perlu proyek tahura ini dilanjutkan?? padahal tanah itu sudah bersertifikat sejak puluhan tahun yg lalu dan sebelumnya tidak ada pohon bakau, namun karena sekarang ada pohon bakau maka diakui begitu saja oleh tahura, mana keadilan mangku pastika
@ Komang Sanggaran : de nyeh asal nu ade bukti sertifikat sejak puluhan tahun yang lalu sing je lakar ilang walaupun be tanamine bakau , cuma masalahnya mang sing greget ngurusang, secara aturan tanah 10 tahun sing ade ngruhuhang akan menjadi milik negara, coba lakukan koordinasi cecara bertahap di mulai dari desa adat,banjar, desa camat s.d gubernur pasti akan menjadi hak milik lagi kecuali tanpa ada permasalah lain , atau jalan singkat edengang sertifikat tanahe ke gubernuran pasti dibantu penyelesaianannya .
Rakyat to mula harus pro-aktif mendukung, mengawasi lan mengkritisi program2 pemerintah…amen ada dukungan utawi kritik to artine rakyat ngelah kepedulian ken program pemerintah, daripada cuma anggut2 lan suryak siu gen…
Program ane nu miring2 pejalane lan lurusang bareng2, program ne be lurus lan mempertahankan bareng2…
Birokrasi to sing cm gelah gubernur gen ne megae, tp msh aparatur negara ne lenan. Adane nak bek ne megae pasti gen rentan penyimpangan utawi penyalahgunaan wewenang. to ne perlu diawasi.
Demi bali neeee…sing demi pribadi/golongan…
Suksma.
@bule bali. Nah ne mare komentar, saje to yen ade masalah bisa dibicarakan baek2 de koar koar sing karwan entek misi menjelek-jelekkan pihak lain, mileh2 mengundang media, mengkritik juga perlu etika. yen kita membicarakan dengan baek2 orang yang bersangkutan juga akan menerima kita sehingga dicarikan solusi yg terbaik, Jaman jani liu ane mengkritik ujung2ne ngalih pang terkenal, ujung2ne pis masih, contohne LSI termasuk arya wiguna nto