Denpasar, (Metrobali.com)

Buntut ramainya penghadangan kegiatan diskusi akademik yang dilaksanakan oleh People Waters Forum, alhasil salah satu tokoh nasional yang juga Ketua Majelis Kehormatan Makhamah Konstitusi RI (MKMK) Dr. I Dewa Gede Palguna, S.H.,M.Hum., gagal mengikuti kegiatan diskusi People’s Water Forum (PWF) di Denpasar, Bali, Selasa (21/5) pagi. Dewan Pengurus Daerah Prajaniti Bali sangat menyayangkan tindakan barbar memalukan semacam itu. Kegiatan intelektual dalam rangka pencerdasan dan membangun kesadaran berbangsa sepatutnya mendapatkan jaminan dan ruang bebas, bukan malahan ditekan bahkan diintimidasi sebagaimana yang terjadi. Tindakan memalukan yang dilakukan oleh satu ormas tersebut sangat mencoreng wajah Bali dan Indonesia dimata dunia.

Wayan Sayoga, Ketua DPD Prajaniti Bali mengecam tindakan ormas tersebut. Terlebih menurut Wayan Sayoga dalam berbagai klarifikasi di media, Pj. Gubernur Bali menegaskan tidak pernah melarang, menyuruh untuk menggagalkan kegiatan PWF tersebut. Seperti yang dilansir oleh CNN Indonesia, Mahendra menegaskan dirinya tidak pernah memberikan arahan lisan maupun tertulis pada pihak manapun guna membubarkan forum air untuk rakyat tersebut. Hal itu diungkapnya merespons pernyataan ada pihak-pihak yang mengklaim mengikuti arahan dari Pj Gubernur Bali terkait pembubaran acara tersebut.

‘Patut diduga aksi ormas ini by design, dan mereka tidak menduga kegiatan PWF ini juga dihadiri tokoh nasional sekaliber Dewa Palguna, dan ini justru menjadi bumerang bagi mereka, ujar Wayan Sayoga. Untuk itu pihaknya mendesak ormas tersebut untuk melakukan klarifikasi dan minta maaf atas nama kebebasan mengeluarkan pendapat dan demokrasi, tegas Wayan Sayoga. Menurut dia,indikasinya jelas karena justru dari pihak Pj. Gubernur sendiri membantah melarang kegiatan diskusi PWF ini.

Menurut Wayan Sayoga, Bali sudah berpengalaman melaksanakan berbagai kegiatan internasional dan sah-sah saja, berbagai NGO, atau organisasi memanfaatkan momentum untuk menyuarakan aspirasi dan perspektif mereka dalam forum-forum yang konstruktif. Apalagi tambahnya, World Water Forum menyuarakan tentang air yang menjadi kebutuhan utama manusia. “Dimana letak kesalahan PWF dalam hal ini?’ tandas Wayan Sayoga balik bertanya. Pihaknya sama sekali tidak terlibat dalam kegiatan PWF namun, sebagai penggiat organisasi dia mengajak semua pihak untuk jernih melihat persoalan penghadangan ini. Justru tindakan para oknum tersebutlah yang merusak demokrasi, pungkasnya. (RED-MB)