Kuta (Metrobali.com)-

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto berseloroh jika pemerintah yang berkuasa tidak mempu mengelola kekayaan alam dan mensejahterakan rakyatnya maka kembalikan saja kekuasaan kepada Belanda.

Hal itu disampaikanya saat berorasi dalam pertemuan silaturahmi (simakrama) Keluarga Besar Hasyim Djojohadikusumo di Kuta, Minggu (25/8) malam.

“Saya sudah sering berbicara, teriak di media bahwa Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang luar biasa mestinya bisa dikelola yang benar. Gerindra sejak 2004 sudah punya strategi dan enam program aksi ekonomi,” tuturnnya.

Meski pemerintah mengklaim pertumbuhan ekonomi kuat namun yang terjadi, sekira 52 persen rakyat tidak banyak menikmati kue pembangunan. Justru banyak sumber-sumber kekayaan dikuasai dan dinikmati orang lain atau pihak luar.

Karenanya, dia heran dengan potensi besar itu ternyata tidak mampu dikelola secara baik sehingga tidak bisa mensejahterakan rakyatnya ditandai angka kemiskinan yang tinggi.

“Kader Gerindra harus yakin bahwa kita satu-satunya partai yang punya setrategi yang jelas dalam membangun ekonomi bangsa lebih baik, kita tidak obral janji” tukas mantan Danjen Kopasus ini.

Bahkan, Prabowo sesumbar jika berkuasa salah satu programnya adalah akan membangun 3000 kilometer jalan di seluruh Tanah Air. Itu sangat mungkin dilakukan, jika dibagi lima tahun maka setahunya dibangun 600 kilometer.

Jika kemudian dibagi 500 kabupaten maka setiap tahunnya kita hanya membangun 1,2 kilomter. 

“Kalau tidak mampu kita ini bangsa yang goblok, lebih baik panggil kembali Belanda,” selorohnya disambut applaus hadirin.

Pasalnya, hanya membangun jalan 3000 kilometer dalam hitungannya butuh dana Rp 6 miliar USD atau Rp 60 Trilun saja tidak mampu.

Padahal setiap tahunnnya ada dana sampai 120 Triliun atau 12 USD dana yang ujungnya jadi bancakan, digarong. Pemerintah mestinya mampu mengelola dana yang diparkir.

“Mestinya mampu, kalau tidak berarti kalah sebelum perang, susahnya otak kita memang sudah dicuci (brainwashing) oleh penjajah Belanda sebagai bangsa yang kalah,” imbuhnya. SUTMB