received_1221456101218130
Buleleng, (Metrobali.com) –
Persiapan pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) DPD II Partai Golkar Buleleng yang akan dihelat 30 Juni 2016 mendatang, terlebih dahulu dilakukan Pra Musda atau Musda yang sifatnya konsultatif.  Dalam Pra Musda ini diharapkan mendapat kesepakatan, sehingga pada saat Musda nanti, bisa disahkan terhadap jadwal acara, tata tertib maupun penjelasan program.”Dalam Pra Musda atau Musda yang sifatnya konsultatif ini, tidak mengambil keputusan. Keputusannya tetap diambil pada Musda”. Demikian dikatakan Ketua DPD II Partai Golkar Buleleng, Nyoman Sugawa Korry, usai mengadakan Pra Musda pada Minggu (26/6) disekretariat DPD II Partai Golkar Buleleng.
Tampak hadir pada acara tersebut, Ketua harian Golkar Buleleng, Susila Umbara, sekretaris Suparmen, bendahara Wandira, 9 Pimpinan Kecamatan (PK) serta pengurus lainnya.
Lebih lanjut Sugawa Korri mengatakan Partai Golkar dalam menentukan calon sebagai pimpinan harus melalui mekanisme sesuai dengan petunjuk pelaksana (Juklak) nomor 05 yang disusun oleh DPP Partai Golkar.”Untuk mendapat rekomendasi DPP, harus memenuhi persyaratan sesuai dengan mekanisme organisasi. Dari kabupaten selanjutnya diproses di provinsi oleh ketua dan sekretaris” terangnya.
Menyangkut ada penjegalan kader untuk menjadi calon pimpinan di DPD II Partai Golkar Buleleng, dengan tegas Sugawa Korry menyatakan hal itu tidaklah benar. Karena dari DPP Partai Golkar sudah memiliki mekanisme sesuai dengan Juklak 05.”Tidak ada yang namanya penjegalan. Yang jelas memenuhi persyaratan sesuai dengan mekanisme di Partai Golkar” tandasnya.
Perlu diketahui disini, ada beberapa kader Partai Golkar yang nantinya layak untuk menggantikan Nyoman Sugawa Korry menjadi Ketua DPD II Partai Golkar Buleleng. Diantaranya Susila Umbara, Wandira Adi, Singyen, Agra Kumara serta Gede Ariadi. Sedangkan untuk Susila Umbara dikatakan mengundurkan diri dan untuk Singyen  ada persyaratan yang tidak bisa dipenuhi.  Sehingga dimungkinkan perterungan akan terjadi antara Wandira Adi, Agra Kumara dan Gede Ariadi.
Disela-sela Pra Musda, Gede Ariadi saat ditanyakan terkait kesiapannya untuk menjadi calon Ketua DPD Partai Golkar Buleleng  mengatakan sebagai calon berharap pelaksanaan Musda pada 30 Juni 2016 mendatang berjalan dengan lancar dan kondusif.”Menyangkut kesiapan saya sebagai calon, dengan semangat demokrasi, kita lihat perkembangan selanjutnya dari pemegang hak suara yang jumlahnya 14. Dan sesuai dengan mekanisme minimal 30 persen atau 4 suara” ujarnya
Lebih lanjut mantan kandidat Bupati pada Pilkada Buleleng 2012 lalu ini mengatakan hubungan dan komunikasi dijalin dengan baik terhadap 9 PK maupun dengan organisasi sayap partai Golkar serta  lainnya yang berkompeten sebagai pemegang hak suara.”Intinya ada komunikasi  dan silaturahmi kedua belah pihak” tutupnya. GS-MB