M Romahurmuziy

Jakarta (Metrobali.com)-

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Romahurmuziy (Romi) menyiapkan tiga strategi untuk menghadapi pemilihan kepala daerah yang telah ditetapkan dilakukan secara serentak mulai Desember 2015.

“Untuk menghadapi pilkada yang ditetapkan mulai Desember 2015, kami menyiapkan tiga strategi, yakni strategi di kriteria bakal calon, koalisi dan bingkai batasan dana pemilu,” kata Ketua Umum DPP PPP versi Muktamar Surabaya Romahurmuziy di Mukernas hari kedua di Jakarta, Rabu (1/2).

Untuk kriteria, kata dia, PPP akan menyaring bakal calon dengan kriteria berintegritas, berkompetensi, loyal dan memiliki tingkat elektabilitas tinggi.

Ia mengatakan dari keempat kriteria tersebut yang paling pokok adalah integritas karena 202 dari 503 kepala daerah sebelumnya mengalami masalah akibat integritasnya kurang. Kriteria ini, kata dia, untuk mencegah permasalahan terjadi pada kepala daerah dari PPP.

Kriteria loyalitas dan kapabilitas, kata dia, menyesuaikan dengan publik yang semakin kritis dan mengenal kepala daerah yang loyal pada keputusan prorakyat dan berkapasitas dalam menjalankannya.

Sementara untuk kriteria elektabilitas disesuaikan dengan target PPP untuk memenangkan pilkada di setidaknya 51 daerah pada pilkada serentak 2015.

Strategi kedua tentang koalisi, ia berpendapat PPP akan berkoalisi dengan basis kearifan lokal, yakni tidak hanya dengan partai dari Koalisi Indonesia Hebat (KIH).

“Kalau di daerah kan tidak ada KIH dan KMP, jadi nanti pasangannya bisa dari KMP juga, tidak harus KIH. Kami akan mengikuti kearifan lokal di setiap daerah,” ujar dia.

Terakhir, ia mengatakan calon kepala daerah harus melakukan strategi terkait bingkai batasan dana pemilu yang telah ditetapkan.

Selain strategi persiapan pilkada dan kaderisasi, dalam mukernas hari kedua juga dibahas program PPP untuk kebijakan eksekutif dan legislatif serta pandangan DPW untuk mukernas.

Komisi II DPR RI dan Pemerintah menyepakati pelaksanaan pemilihan kepala daerah secara serentak dilakukan dalam beberapa gelombang mulai Desember 2015. AN-MB