Mangupura (Metrobali.com) –

Politeknik Negeri Bali (PNB) melakukan penguatan secara terus-menerus bersama Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Dunia Usaha Dunia Industri (Dudi) melalui penyelenggaraan Pameran Produk Kreatif dan Inovatif (PPKI) yang berlangsung sejak 26-28 Agustus yang diikuti sebanyak 14 SMK se Bali, 3 Industri, dan 6 Jurusan di PNB.

“Melalui Sinergitas PNB-SMK-Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali maka “Tiga pilar kekuatan’ dalam pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) ini harus dilakukan jalinan penguatan secara terus-menerus. Kita sudah mulai pada tanggal 17 Januari 2020 melalui gathering yang melibatkan 416 Industri,” kata Direktur Politeknik Negeri Bali (PNB), I Nyoman Abdi, SE., M.eCom. didampingi ketua panitia PPKI, Dr. Ketut Budarma., M.Par. di Jimbaran, Kamis (26/8/2021).

Menurutnya, Dalam peta jalan sebelumnya, PNB sudah membuat kelas kerjasama dan sudah membuat program studi D2 SMK fastrack, bahkan sudah membuat SMK pendampingan SMK keunggulan. “Sejatinya, kami ingin bagaimana aspek-aspek besar pendidikan vokasi, mulai SMK, dihubungkan dengan industri hingga benar-benar terjalin partnership atau kemitraan yang akan memberikan kontribusi yang kuat terhadap penciptaan sumber daya manusia yang unggul. Tanpa jalinan kokoh itu maka akan masih saja ada sekat-sekat pendidikan vokasi dengan industri. Tentu juga masih saja ada lulusan-lulusan vokasi yang menganggur,” ucapnya.

Melalui, PPKI ini diharapkan akan menggugah semua aspek-aspek di masyarakat umum termasuk industri, bahwa potensi yang luar biasa ada di SMK potensi yang luar biasa ada di Politeknik Negeri Bali. “Maka dengan dukungan industri dan Bank BPD Bali, saya yakin kedepan kita akan mampu menghasilkan sumber daya manusia yang unggul,” tambahnya.

Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan ini karena apa yang dilakukan Politeknik Negeri Bali (PNB) akan meruntuhkan sekat-sekat yang pernah memisahkan dunia pendidikan dan dunia industri. “Inisiatif ini sejalan dengan semangat merdeka belajar, khususnya program SMK pusat keunggulan dan Kampus Merdeka Vokasi. Saat ini peningkatan mutu pendidikan dan lulusan vokasi didorong oleh linked and match yang benar-benar berjodoh. Artinya kolaborasi antar satuan pendidikan vokasi dan industri terjadi secara holistik khususnya dalam mendorong perbaikan kualitas pendidikan serta menguatkan riset terapan,” ucap Nadiem.

Lebih lanjut ia menyampaikan perbaikan kualitas pendidikan vokasi adalah visi utama dari SMK Pusat Keunggulan yang tahun ini menyasar 895 Sekolah di seluruh Indonesia. Selain itu pihaknya menyediakan dana kompetitif dan dana padanan atau matching fund untuk perguruan vokasi, dana kompetitif meliputi SMK D2 jalur cepat dan peningkatan prodi D3 menjadi D4. Sementara dana padanan atau ‘matching fund’ merupakan upaya dalam mendorong partisipasi industri untuk penguatan pusat unggulan teknologi di dalam universitas, hilirisasi riset terapan di perguruan tinggi dan startup kampus vokasi.

“Kemendikbudristek selalu percaya bahwa pendidikan vokasi adalah rumah dari kreativitas, tempat lahirnya inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat agar membawa nama Indonesia lebih dikenal di panggung dunia,” tambahnya.

Direktur Event Nasional dan Internasional Kemenparekraf, Dessy Ruhati mewakili Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno mengatakan, pelaksanaan pameran produk kreatif dan inovatif tahun 2021 ini diharapkan dapat menjadi contoh penyelenggaraan pameran secara Hybrid. Tentunya dengan melakukan penerapan yang kreatif dan efektif sebagai upaya untuk terus mempromosikan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif secara digital. “Ini juga dapat mendorong masyarakat untuk meningkatkan perekonomian melalui produk-produk lokal sehingga dapat menjadi pemicu terciptanya lapangan kerja baru,” pungkasnya. (hd)