Jembrana (Metrobali.com)-

Penambahan kasus positif Covid-19 berturut-turut di Kabupaten Jembrana menjadi atensi anggota DPRD Jembrana. Salah satunya oleh Ketut Sadwi Darmawan.

Bahkan, akibat dari virus ini Kantor Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) di Jembrana ditutup sementara selama tiga hari.

Ditemui di Kantor DPRD Jembrana, Senin (24/8), Ketut Sadwi Darmawan mengaku kaget. Apalagi dalam sehari penambahan kasus Covid-19 bisa mencapai 20 kasus.

Terlebih lanjutnya, salah satu OPD di Pemkab Jembrana harus menutup sementara aktivitas layanannya karena 5 orang pegawainya dinyatakan positif Covid-19.

“Ini harus dicarikan solusi, apalagi ada PNS yang positif yang berdampak pada layanan kepada masyarakat” ujar Sadwi Darmawan yang akrab disapa Sadwi.

Dalam mencegah penyebaran atau penularan Covid-19 kata Sadwi, pelaksanaan disiplin protokol kesehatan tidak saja ditekankan kepada masyarakat, juga kepada PNS.

“Kenapa?, karena PNS harus bisa menjadi contoh. Jangan hanya masyarakat saja, PNS juga harus disiplin mengedepankan protokol kesehatan” tegas politikus dari Partai Gerindra ini.

Ketua Fraksi Partai Gerindra ini juga menekankan agar Gugus Tugas Covid-19 Jembrana meminta PNS yang baru datang dari bepergian ke luar daerah bisa melakukan rapid test. Ini dilakukan sebagai upaya mencegah penularan virus (Covid-19).

“Saya tidak melarang PNS yang bepergian. Cuma yang baru datang dari bepergian harus lebih paham merasakan perubahan kondisi kesehatanya. Ini untuk kebaikan keluarga sendiri maupun di tempat kerja” tandasnya

Ia juga menekankan agar penyemprotan disinfektan tetap dilakukan secara berkala, kendati sekarang sudah era tatanan kehidupan baru (new normal). Selain menyediakan tempat untuk mencuci tangan dan hand sanitizer.

“Ketika ada yang positif, baru disemprot, jangan. Lakukan secara berkala. Kita harus bisa menjadi contoh” pungkas politikus asal Desa Asah Duren ini.(Komang Tole)