MetroBali

Selangkah Lebih Awal

Polri siap amankan pelantikan presiden

Pasukan Pengamanan Presiden TNI melakukan simulasi pengamanan pelantikan presiden dan wakil presiden saat gladi kotor di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Jumat (18/10/2019). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Jakarta (Metrobali.com) –
Kepala Bagian Penerangan Umum Kepolisian Indonesia, Komisaris Polisi Asep Adi Saputra, mengatakan, Kepolisian Indonesia siap melaksanakan pengamanan prosesi pelantikan presiden-wakil presiden terpilih pada Minggu (20/10).

“Persiapan-persiapan sudah dilakukan sampai hari ini, pasukannya, baik dari TNI-Polri sudah menempatkan pola yang sudah diatur,” kata dia, di Jakarta, Sabtu.

Pola pengamanan itu terbagi ke dalam beberapa “ring”, di mana TNI bertanggung jawab di “ring I” dan “ring II”, sementara polisi berada di “ring III”. Oleh TNI, operasi pengamanan melekat dan langsung kepada presiden-wakil presiden kali ini diberi sandi Operasi Waskita dengan pokok pelaksana adalah Pasukan Pengamanan Presiden TNI, yang memiliki moto Setia Waspada.

Saputra mengatakan, selain pengamanan di Kompleks Gedung MPR/DPR di mana rangkaian pokok pelantikan presiden-wakil presiden itu dilaksanakan besok (20/10), secara keseluruhan berdasarkan pola pengamanan, ada beberapa obyek vital yang perlu dijaga dengan penambahan pasukan.

“Tentunya semua ini untuk menjamin keamanan, baik pada titik pusat kegiatan atau beberapa instansi atau obyek vital yang perlu juga dilakukan antisipasi pengamanan,” katanya.

Ia menyebut, sembilan kepala negara hampir dipastikan akan hadir dalam pelantikan. Untuk pemberlakuan pengamanan terhadap sembilan kepala negara, akan dilakukan Operasi Waskita dengan penanggung jawab Pasukan Pengamanan Presiden TNI.

“Kemudian yang VVIP lain, bekerja sama dengan TNI, tetap melakukan sebagaimana prosedur yang ada. Pengamanan (terhadap sembilan kepala negara) setelah tiba di Jakarta, karena sebagian sudah tiba di Jakarta,” katanya.

Adapun sesuai UU Nomor 34/2004 tentang TNI, tugas pengamanan kepala negara/kepala pemerintahan, wakil kepala pemerintahan, dan keluarganya ada di tangan TNI. Dalam kaitan ini, Markas Besar TNI memiliki organ tersendiri, yaitu Pasukan Pengamanan Presiden TNI, yang melaksanakan tugas pengamanan itu secara langsung, melekat, dan tanpa henti.

Demikian juga pengamanan tamu negara resmi setingkat kepala negara/kepala pemerintahan dan perwakilan organisasi internasional, juga berada di tangan TNI sesuai UU Nomor 34/2004 tentang TNI itu.

Menurut dia, terdapat 30.000 personel TNI-Polri yang dilibatkan dalam pengamanan prosesi pelantikan presiden-wakil presiden terpilih. (Antara)