Mangupura (Metrobali.com)-

Kapolresta Denpasar Ajun Komisaris Besar Djoko Hari Utomo menargetkan untuk menekan penggunaan senjata tajam (sajam) di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, Bali, menjadi wilayah pengawasannya.

“Sejak awal masa jabatan, saya sudah menargetkan untuk bisa menekan penggunaan senjata tajam sehingga bisa meminimalisir adanya korban kekerasan menggunakan sajam,” katanya di Mangupura, Rabu (16/10).

Hal itu dikatakannya terkait permasalahan yang mengakibatkan seorang mengalami luka-luka akibat sabetan senjata tajam dalam keributan yang dilakukan oleh beberapa oknum dengan melibatkan organisasi masyarakat (ormas) di Denpasar, Senin (14/10).

Pihaknya berharap kejadian itu tidak terulang kembali karena akan merusak citra ormas di mata masyarakat.

Menurut dia, ormas yang tadinya memiliki tujuan baik akan dirusak oleh citra para oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut.

Pihaknya akan bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Badung untuk melakukan pendekatan sosial sehingga tidak terjadi perselisihan antara kepolisian dan masyarakat setempat.

Dandim 1611/Badung Letkol Arh I Made Kusuma Dyanagraha juga berjanji akan bersinergi dengan aparat keamanan dan pemerintah setempat dalam menekan adanya konflik antar warga di daerah itu.

“Kami sudah melakukan penandatanganan kesepakatan dengan kepolisian dan Pemkab Badung untuk mengantisipasi permasalahan tersebut,” ujarnya.

Dia mengakui, untuk mengantisipasi adanya perselisihan itu tidak mudah. Namun, dengan adanya kerja sama yang baik antara pemerintah, aparat keamanan dan masyarakat dapat dipastikan bisa menciptakan situasi lingkungan yang kondusif tanpa adanya perselisihan yang menimbulkan kekerasan fisik.

Sementara itu, Kapolres Badung Ajun Komisaris Besar Komang Suartana menilai, di wilayahnya masih cenderung aman dan kondusif.

Namun, dia harus tetap siaga dan melakukan berbagai upaya pendekatan kepada para tokoh masyarakat untuk mengantisipasi adanya bentrokan fisik seperti halnya di daerah lain di Pulau Dewata.

“Kami cenderung melakukan pendekatan sosial kepada para tokoh masyarakat sehingga bisa meredam konflik tersebut,” katanya. AN-MB