Klungkung ( Metrobali.com )-
Kepedulian Polres Klungkung terhadap warga di wilayahnya yang menjerit karena krisis air dimusim kemarau perlu diacungi jempol. Begitu rame dibritakan di media Polres yang dipimpin Srikandi ini cepat tanggap memberi bantuan dengan mendrop air. Bukan itu saja Kapolres Klungkung yang dipimpin AKBP Ni Wayan Sri YW, Sik, memberi bantuan uang kepada warga bukit tengah, pesinggahan, dawan.
Pantauan Metrobali,com pada hari Rabu 3/10 sekira pukul 11.05 wita di desa  Bukit Tengah, mobil tangki milik PDAM Klungkung sedang mengisi cubang milik warga. Menurut sopir Cok Rai baru hari Jumat 28/9 sekira pukul 18.00 wita mobil tangki milik PDAM berplat merah B 9151 BQ  tiba dari Buleleng.

Informasi yang didapat mobil tangki PDAM dipinjam oleh Depsos untuk membantu krisis air di wilayah Buleleng padahal diwilayah sendiri warga menjerit tidak adanya air untuk dikonsumsi.

Cok Rai mengaku mobil tangki milik PDAM bisa mengangkut 5 ton atau sama dengan 5000 liter air bersih. Hari ini dari permintaan Polres Klungkung untuk mengirim air sebanyak 2 tangki dengan harga per tangki Rp 125.500. Sementara Kapolres Klungkung AKBP Ni Wayan Sri Y W, Sik saat dikonfirmasi terkait pendropan air mengatakan, itu semua karena rasa kemanusiaan aja. Sadar akan tugas Polisi sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat.

”Kami mencoba berbuat untuk masyarakat barangkali aja ketika air menjadi kebutuhan vital, dan Polisi dapat berempati senantiasa tenang dan damai ” ujarnya. Semasih warga disana membutuhkan kami akan mendrop air dan ini akan berkelanjutan diman setiap minggunya akan di drop 2 tangki, imbuhnya.

Sementara I Wayan Darta 34 kepala lingkungan Banjar Kelodan, Dusun Sukahati, Desa Pesinggahan, Dawan, Klungkung mengatakan sebelumnya mobil tangki DKP Klungkung mengirim air sebanyak 3 kali, namun air tersebut bercampur minyak dan kotor jadi tidak bisa dikonsumsi hanya bisa dipakai mandi itupun karena terpaksa, ujar Darta.

“Saya atas nama warga bersyukur dan mengucapkan banyak terimakasih kepada Polres Klungkung yang telah membantu mendrop air PDAM, ujarnya. Di banjar kelodan ini ada 66 KK. Sektar 300 jiwa ” ujarnya. Penghasilan warga disini dari menanam jagung dan ketela pohon karena musim kemarau saat ini warga kebanyakan meburuh dan ngojek, imbuhnya. Darta berharap kalau bisa tiap KK didrop air kecubang milik warga jika itu dipenuhi air tersebut bisa dipakai selama 27 hari.

Ka DKP Nyoman Rahayu Klungkung pernah mengatakan telah mendrop air menggunakan tangki milik DKP namun pihak DKP tidak mau tahu apa air yang drop itu bisa dikonsumsi apa tidak. Saat itu pula  DKP hanya menghimbau warga dibukit tengah sebelum air dikonsumsi terlebih dahulu harus direbus, ujarnya.

”Pihak DKP hanya omong doang pastinya tidak pernah turun ke lokasi untuk memantau bantuan air yang didrop, bersyukur warga disana waspada, mengetahui air yang drop DKP bercampur minyak, jika tidak apa yang akan terjadi di Desa Bukit Tengah.  Kemungkinan juga hal itu tidak sampai didengar pimpinan daerah, atau sengaja ditutup tutupi,” katanya. SUS-MB