sindikat pemalsu call centerDenpasar (Metrobali.com)-

Kepolisian Denpasar Barat berhasil meringkus komplotan sindikat pemalsu call center lintas provinsi, pada hari Sabtu (26/3) kemarin sekira pukul 12.00 wita. Ketiga pelaku berasal dari Palembang,  Sumatera Selatan yaitu ERYOSE ANDESTA, (24) PATIMURA, (20) dan AHMAD HOIDORI, ( 25). Tak tanggung-tanggung komplotan ini sudah beraksi di tiga kota yaitu Jakarta,  Lombok dan Bali sejak satu tahun yang lalu.

Kronologis peristiwa yang sempat menggegerkan warga di sekitar tempat kejadian perkara di Mesin ATM Bank BNI di SPBU Jalan Imam Bonjol, Sabtu (26/3) sekitar pukul 12.00 wita, berawal dari cekcok mulut pelaku bernama Eryose dengan salah satu nasabah bank BNI (yang enggan namanya disebut ini) yang kartu ATM nya tertelan.

“Curiga dengan gelagat dari pelaku, kemudian saksi salah seorang karyawan BNI bernama Putu Adi Asnawa (35) yang kebetulan membeli bensin di TKP curiga bahwa pelaku adalah komplotan sindikat Call Center Palsu,” jelas Kapolsek Denpasar Barat (Denbar)  Kompol Wisnu Wardhana kepada media di Denpasar,  Minggu (27/3).

Lanjut, atas adanya laporan saksi pihaknya kemudian melakukan penyelidikan lebih lanjut dan ditemukan barang bukti di pelaku bernama Eryose seperti HP Nokia, stiker call center palsu Bank BNI no telp 0215015099, Plastik Mika Pengganjal mesin ATM, Selotip dan gunting.

Polisi juga mengamankan HP Samsung, Stiker Call Center Palsu Bank BNI (11 lembar) Bank BCA (10 lembar), Bank BRI (16 lembar), Bank Mandiri (10 lembar) dari pelaku bernama Patimura. Dari pelaku ketiga polisi juga mengamankan satu buah Hp Nokia dan Plastik Mika pengganjal kartu ATM sebanyak 4 buah.

“Dari hasil interogasi ketiga pelaku kami melakukan pengembangan ke TKP 2 di Hotel Taman Mekar Jalan Popies II Kuta, Badung dan ternyata masih ada 4 orang pelaku lainnya bernama Danu,  Kathy,  Hervan, dan M Tholib yang masih kami buru,” ungkapnya.

Ditambahkan, Kanit Denbar Iptu Lutfi Olot, bahwa komplotan ini sudah melakukan aksinya sejak satu tahun yang lalu.

“Mereka sudah melakukan aksinya sejak setahun yang lalu, mereka melakukan di Jakarta, Lombok dan Bali. Tiba di Bali Jumat malam, mereka baru datang di Bali, mau melakukan sudah tertangkap,” tambahnya.

Karena baru mau beraksi, menurutnya tidak ada nominal kerugian yang dialami oleh korban. Dan dari pengakuan para pelaku selama di Bali mereka sebelumnya sudah beraksi 2 kali yakni di Jalan Nangka Utara dan di Jalan By Pass Ngurah Rai tepatnya di dekat Hotel Yani.

“Dari keterangan para pelaku yang diamankan, mereka mengatakan tidak tahu dapat berapa. Mereka hanya bertugas mengawasi dan mendapat komisi sebesar Rp5 juta. Karena komplotan mereka ada 7 orang dan diamankan baru 3 orang,” tandas Panit Denbar Putu Kartima Ika seraya menegaskan jika kasus telah dilimpahkan ke Polda Bali.SIA-MB