Surabaya (Metrobali.com)-

Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya membentuk tim untuk mengungkap dan memburu pelaku pembunuhan dua mahasiswa asal Timor Leste di kawasan Kampung Klampis Semalang, Rabu dini hari.

“Kami sudah membentuk tim untuk mencari dan memburu pelaku. Semoga mereka segera tertangkap dan secepatnya kami proses sesuai hukum,” kata Kasat Reserse Kriminal Polrestabes Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi Farman ketika dikonfirmasi, Rabu (9/10) siang.

Sampai saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan sejumlah saksi dan rekan korban yang dianggap mengetahui permasalahan sebelum terjadi perkelahian antarpemuda hingga menyebabkan dua orang meninggal dunia.

“Sejumlah rekan dan kerabat korban sedang kami mintai keterangan. Hingga kini kami belum menetapkan tersangka, meski sudah mengantongi beberapa identitas dan segala kemungkinannya,” kata dia.

Ia mengatakan, pemeriksaan juga dilakukan untuk mengetahui penyebab maupun motif kejadian. Polis berusaha semaksimal mungkin mengungkap kasus ini secepatnya. Kendati ada dugaan pelakunya sekelompok pemuda asal daerah sama, namun pihaknya belum bisa memastikan sebelum ada penetapan tersangka.

“Selain memintai keterangan sejumlah saksi, kami juga sedang mengumpulkan barang bukti-barang bukti dari lokasi kejadian. Beberapa petunjuk lain juga sedang dikumpulkan,” kata Farman.

Seperti diberitakan, perkelahian antarpemuda di kawasan Klampis Semalang Surabaya terjadi Rabu dini hari. Diduga, peristiwa dilakukan oleh sesama kelompok pemuda asal Timor Leste.

Dua korban dalam kejadian itu teridentifikasi bernama Ismenio atau akrab disapa Boy dan Ubeldio. Boy ketika ditemukan sudah dalam keadaan tak bernyawa, sedangkan Ubeldio sempat mendapat pertolongan dari warga, namun tak terselematkan saat perjalanan menuju rumah sakit.

Di lokasi, Tim Identifikasi Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Surabaya langsung melakukan olah tempat kejadian perkara untuk mencari penyebab peristiwa. Dari hasil sementara, korban terluka parah akibat sabetan pedang.

Korban Boy adalah mahasiswa semester 10 jurusan komputer, sedangkan Ubeldio tercatat sebagai mahasiswa jurusan Geologi. Keduanya kuliah di perguruan tinggi swasta berbeda di kawasan Surabaya Timur, namun kos di tempat yang sama di kawasan Klampis Semalang. Diketahui mereka kakak-beradik dalam hubungan keluarga saudara sepupu asal Kota Lospalos, Timor Leste.