Denpasar (Metrobali.com)-
Aparat kepolisian masih terus melakukan penyelidikan terhadap alat barang bukti terkait perampokan yang kerap menyasar tempat-tempat perkantoran.
Kapolda Bali Irjen Pol Totoy Herawan Indera, Jumat mengatakan, kasus pencurian dengan kekerasan itu masih menjadi tugas utamanya karena sudah meresahkan masyarakat.
“Tentunya saat ini masih dalam penyelidikan. Dan kami mengimbau agar masyarakat menyimpan barang-barang berharga dengan baik dan dengan keamanan,” katanya.
Menurutnya, dalam pengungkapan kasus perampokan yang sering terjadi itu polisi tidak memiliki kesulitan, namun perlu ada pembuktian yang mendukung untuk mengungkapnya.
“Kesulitan, saya rasa tidak ada, tetapi perlu ada pembuktian yang mendukung dalam penyidikan nanti. Karena barang yang dicuri oleh pelaku merupakan barang yang mudah sekali berpindah tangan, apalagi terkadang korban melaporkannya juga lambat,” jelasnya.
Selain itu, kata Totoy, meski sudah mentarget pelakunya, namun penyidikan kasus tidak dapat hanya berdasarkan keterangan saksi maupun korban saja, untuk itu pihaknya tengah berusaha untuk mencari alat bukti itu lebih dulu.
“Sementara pelakunya kemungkinan ada kaitannya dengan kejadian sebelumnya, tapi saya belum dapat mengungkap. Dan apakah berkaitan dengan orang dalam juga belum mengarah ke sana,” ujarnya.
Kasus perampokan yang menjadi tugas berat Polda Bali itu salah satunya yang terjadi di Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Bali di Jalan Tjok Agung Tresna Denpasar pada Kamis (12/1) dini hari. Sekitar empat orang perampok bertopeng telah mengobrak-abrik tiap-tiap ruangan, menyekap dua orang satpam dan membawa kabur uang ratusan juta rupiah. (ant)