Denpasar, (Metrobali.com) 

Kasubdit I Ditintelkam Polda Bali, AKBP I Wayan Sumara, menyatakan bahwa pihaknya telah menerapkan sistem pendekatan atau “cooling system” menjelang Pilkada Serentak Bali 2024.

Pendekatan ini dilakukan dengan cara mendekati sejumlah partai politik sejak Agustus 2024 untuk memastikan pelaksanaan Pilkada berjalan aman, damai, tertib, dan lancar tanpa adanya gesekan.

Sumara menjelaskan bahwa Polda Bali telah melakukan pemetaan potensi kerawanan di sembilan kabupaten/kota di Bali. Hingga saat ini, tidak ada kegiatan yang berpotensi memicu tindak pidana dalam proses Pilkada.

Pemetaan ini mencakup analisis terhadap basis dukungan dari partai politik maupun calon independen. Misalnya, di wilayah Karangasem yang memiliki calon independen, pemetaan dilakukan hingga tingkat kecamatan untuk mengetahui basis dukungan.

Polda Bali juga melakukan pendekatan terhadap partai-partai politik untuk mengurangi potensi konflik selama masa kampanye. Dengan mengidentifikasi basis pendukung setiap calon dan koalisi partai, Polda Bali berharap dapat mencegah gesekan yang mungkin terjadi.

“Dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, kami sudah memetakan potensi-potensi konflik berdasarkan data hasil pemilu sebelumnya. Kami bisa melihat di wilayah mana yang partai pendukungnya tinggi dan mana yang rendah, sehingga bisa diantisipasi jika ada calon yang memiliki basis dukungan kuat di satu wilayah,” kata Sumara usai bertemu dengan sejumlah organisasi jurnalis online di Provinsi Bali, di Denpasar, Rabu 4 September 2024.

Pemetaan ini katanya, tidak hanya berfokus pada calon yang diusung partai politik, tetapi juga terhadap calon independen yang mungkin memiliki dukungan berbasis KTP. Polda Bali mengupayakan pendekatan dengan berbagai pihak agar tidak ada gesekan selama proses Pilkada berlangsung.

Sumara menambahkan bahwa indikator Pilkada yang aman dan lancar adalah minimnya insiden tindak pidana yang terkait dengan pemilu.

“Selama tidak ada peningkatan signifikan dalam tindak pidana selama proses Pilkada, kami yakin bahwa keamanan dapat terus terjaga. Kami juga terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memantau perkembangan situasi di lapangan,” ungkapnya.

Polda Bali juga mengidentifikasi potensi konflik di antara kelompok masyarakat dan organisasi kemasyarakatan yang mendukung calon tertentu. Benturan antar kelompok ini menjadi perhatian serius pihak kepolisian untuk memastikan bahwa Pilkada Serentak 2024 di Bali berlangsung tanpa gangguan berarti.

Menghadapi Pilkada yang dinamis, Polda Bali terus melakukan langkah proaktif dengan pendekatan terhadap partai politik dan kelompok masyarakat.

“Kami sudah mulai dari bulan Agustus, dan pendekatan ini akan terus dilakukan hingga masa kampanye dan hari pemilihan. Dengan pendekatan ini, kami berharap tidak ada gesekan-gesekan yang terjadi,” pungkas Sumara.

Polda Bali berkomitmen untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama Pilkada Serentak 2024 di Bali, dengan harapan proses demokrasi ini dapat berlangsung dengan lancar dan damai.

(jurnalis : Tri Widiyanti)