Denpasar (Metrobali.com)-

Kepala Kepolisian Daerah Bali Inspektur Jenderal Albertus Julius Benny Mokalu mengingatkan seluruh anggota kepolisian di Pulau Dewata itu untuk menjaga netralitasnya pada Pemilihan Umum, 9 April 2014.

“Itu (netralitas) harga mati,” kata jenderal polisi bintang dua itu di Denpasar, Rabu (5/2).

Menurut dia, petugas penegak hukum itu dilarang untuk memihak atau terlibat partai politik atau mendukung calon tertentu pada pesta demokrasi lima tahunan itu.

Ia tidak menginginkan anggotanya ikut bersentuhan langsung dengan urusan politik karena bukan merupakan tanggung jawab korps.

Mantan Kepala Polda Bengkulu itu juga mengimbau masyarakat, apabila menemukan anggotanya ikut berpolitik atau mendukung calon tertentu, untuk melaporkan kepada pihaknya.

Ia berjanji akan menindak tegas anggotanya yang ketahuan tidak netral dan terbukti mendukung partai politik tertentu.

“Kalau ada laporan dan anggota terbukti, akan segera kami evaluasi,” ujarnya.

Benny Mokalu mengingatkan personelnya untuk berkonsentrasi melakukan tugas pengamanan wilayah menjelang pemilu.

Sementara itu terkait kesiapan polisi dalam mengamankan Pemilu, polisi, kata dia, telah melakukan pemetaan pengamanan termasuk daerah rawan.

Namun Benny Mokalu enggan menyebutkan kawasan yang dianggap rawan terjadi konflik politik karena merupakan bagian strategi pengamanan.

Polda Bali sendiri akan mengerahkan seluruh kekuatan personelnya yang berjumlah sekitar 12.800 orang untuk pengamanan Pemilu.

Seluruh personel tersebut, kata dia, akan dikerahkan baik dalam operasi rutin dan operasi khusus untuk menjamin keamanan pelaksanaan pesta demokrasi rakyat itu.

Pola pengamanan yang akan dilakukan akan disesuaikan dengan pengalaman pelaksanaan Pemilu tahun 2009. AN-MB