Pohon Tumbang di Monkey Forest, Keluarga Hyoeun Kim dan Konjen Korea Lakukan Pertemuan dengan Dispar Bali
Denpasar (Metrobali.com)
Keluarga Hyoeun Kim, wisatawan asal Korea Selatan yang meninggal akibat pohon tumbang di Monkey Forest, tiba di Bali pada Kamis, 12 Desember 2024.
Pada Jumat, 13 Desember 2024, keluarga korban yang didampingi Konsulat Jenderal Korea mengadakan pertemuan dengan Dinas Pariwisata Bali, Dinas Pariwisata Gianyar, dan Manajemen Monkey Forest di kantor Dinas Pariwisata Bali, Denpasar.
Kepala Dinas Pariwisata Gianyar, I Wayan Gede Sedana Putra, menjelaskan bahwa pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari komunikasi sebelumnya dengan pihak keluarga korban. Lokasi pertemuan dipilih agar lebih dekat dengan tempat menginap keluarga korban yang terdiri dari lima orang, yaitu orang tua dan saudara Hyoeun Kim.
Dalam pertemuan tersebut, keluarga korban menyampaikan beberapa permintaan, termasuk prosesi kremasi yang direncanakan pada sore hari. Setelah kremasi selesai, keluarga akan kembali ke Korea Selatan membawa abu jenazah.
Sedana Putra memastikan bahwa Manajemen Monkey Forest telah memfasilitasi semua kebutuhan, termasuk berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan penyedia layanan kremasi.
“Semua proses telah kami koordinasikan agar berjalan lancar. Selain itu, terkait asuransi dan tunjangan, telah ada kesepakatan dengan keluarga korban dan akan dilaksanakan setelah prosesi kremasi selesai,” ungkapnya.
Anak Agung Ngurah Bagus Baskara, General Manager Monkey Forest, menyatakan bahwa kejadian ini merupakan bencana alam yang tidak dapat diprediksi.
Namun, pihaknya berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada keluarga korban, termasuk pengurusan tiket, akomodasi, dan proses kremasi, yang semuanya akan dibiayai oleh pihak Monkey Forest.
“Kami ingin memastikan hubungan baik antara Indonesia dan Korea Selatan tetap terjaga. Meski ini murni bencana alam, kami akan terus melakukan evaluasi dan langkah mitigasi agar kejadian serupa tidak terulang,” jelas Baskara.
Baskara juga menekankan bahwa Monkey Forest telah memiliki prosedur mitigasi bencana yang berjalan, termasuk larangan masuk bagi wisatawan saat hujan deras demi keselamatan. Untuk ke depannya, pihaknya akan lebih intensif melakukan inspeksi pohon dan perawatan kawasan secara terencana.
Selain langkah teknis, pihak Monkey Forest juga telah melakukan pembersihan secara niskala sebagai bentuk penghormatan usai musibah tersebut.
Dengan langkah-langkah ini, pihak Manajemen Monkey Forest berharap kejadian tragis ini dapat ditangani dengan baik, menjaga nama baik Gianyar dan Bali, serta mempertahankan hubungan baik antara Indonesia dan Korea Selatan.(ist)