Sydney, (Metrobali.com) –

Perdana Menteri Australia Tony Abbott Senin memindahkan kantornya ke sebuah tenda di pedalaman suku Aborigin selama satu pekan ke depan untuk menepati janji yang disampaikan saat diambil sumpah jabatan 12 bulan lalu.

Abbott pada saat ini berjanji akan memindahkan kantornya ke tengah pemukiman suku Aborogin terpencil selama satu pekan setiap tahunnya untuk menjadi “perdana menteri bagi urusan Aborigin.” Pada Senin dia menepati janjinya dengan memindahkan pusat pemerintahan ke sebuat tenda di pinggiran kota kecil Nhulunbuy pojok bagian utara Australia.

Meskipun berada di lokasi terpencil, Abbott mengaku akan terus menghubungi Canberra dengan saluran komunikasi berkeamanan tinggi.

“Jika ada perkembangan dramatis (dalam satu pekan mendatang), saya akan pindah lagi jika memang dibutuhkan,” kata dia kepada wartawan, satu hari setelah Australia mengirim 600 tentara ke Irak untuk memerangi kelompok Daulah Islam.

Aborigin–yang populasi totalnya diperkirakan sebanyak 500.000 dari 23 juta warga–adalah kelompok yang paling miskin di Australia. Mereka harus menderita berbagai penyakit, penahanan tanpa pengadilan, dan juga persoalan-persoalan sosial lain seperti kurangnya pendidikan, harapan hidup, dan kesempatan kerja.

Jumlah mereka diperkirakan sempat mencapai satu juta jiwa sebelum pendudukan Inggris 200 tahun lalu.

Abbott mengatakan bahwa Aborigin mendapatkan perhatian penuh dalam pemerintahannya “untuk dapat mengerti apa yang mereka butuhkan.” “Saya sangat serius, pemerintah juga bekerja serius mengenai referendum pengakuan suku pribumi,” kata dia.

Pada tahun lalu lembaga legislatif Australia secara resmi mengakui kelompok pribumi sebagai suku yang pertama kali mendiami wilayah tersebut. Lima tahun sebelumnya Canberra meminta maaf terhadap suku Aborigin atas kesalahan di masa lalu.

Saat ini terdapat rencana untuk menggelar referendum guna mengakui warga Aborigin dan hak-haknya dalam konstitusi.

“Saya berpendapat bahwa kami tengah melakukan hal terbaik untuk warga Aborigin. Dan saya mengatakan bahwa perubahan konstitusi akan menggenapkan dasar negara kami,” kata Abbott.

“Hal yang penting saat ini adalah penetapan tenggat waktu untuk agenda tersebut. Adalah lebih penting untuk mempertimbangkannya dengan matang untuk menghindari langkah yang terburu-buru, karena hal terakhir yang orang inginkan adalah kegagalan,” kata dia.

(Ant) –