Foto: GM PLN UID Bali Adi Priyanto (kiri) didampingi Manager Komunikasi PLN UID Bali Made Arya.

Denpasar (Metrobali.com)-

PLN Unit Induk Distribusi Bali (PLN UID Bali) terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat terkait kelistrikan.

Dalam waktu dekat menyambut New tentunya Normal rencananya akan diluncurkan aplikasi PLN Mobile sebagai sarana bagi masyarakat agar lebih mudah, cepat dan simpel bisa lebih menikmati berbagai pelayanan PLN.

“Aplikasi PLN Mobile saat ini masih dikembangkan, semoga satu dua bulan lagi bisa diluncurkan,” ungkap General Manager (GM) PLN UID Bali Adi Priyanto  didampingi Manager Komunikasi PLN UID Bali Made Arya dalam jumpa pers di Warung Bendega, Renon, Denpasar, Kamis (25/6/2020).

Diluncurkannya PLN Mobile ini sebagai upaya meningkatkan pelayanan kelistrikan kepada pelanggan atau masyarakat. Ke depan lewat PLN Mobile ini diharapkan juga berbagai keluhan masyarakat terhadap layanan PLN bisa dikelola dengan baik.

Selama ini keluhan yang ada  juga diakibatkan ketidaktahuan masyarakat atas kondisi apa yang terjadi. “Misalnya di pencatatan meteran listrik ada kesalahan pencatatan, pemakain besar lalu saat datang tagihan besar pelanggan kaget. Hal-hal seperti ini yang juga kami edukasi,” ungkap Adi.

Untuk diketahui Adi Priyanto menjabat sebagai GM PLN UID Bali menggantikan Nyoman Suwarjoni Astawa yang saat ini menjadi General Manager PLN Unit Induk Jawa Timur.

“Saya sudah tiga kali pindah ke Bali. Saya seperti pulang kampung bersyukur bisa bertugas di Bali lagi,” ungkap Adi.

Sebelum menjadi General Manager PLN UID Bali, Adi Priyanto menjabat sebagai Executive Vice President Electricity System Planning di PLN Kantor Pusat.

Mengawali kepemimpinan di Bali dan memasuki era New Normal (Normal Baru) diharapkan pelanggan bisnis PLN bisa lebih banyak dan agar banyak pengusaha baru.

“PLN juga tidak akan kekurangan daya di New Normal. Keandalan listrik di Bali sangat terjaga,” imbuh Adi.

PLN UID Bali mengakui kehilangan pendapatan mencapai Rp 600 miliar per bulan di masa pandemi Covid-19. Hal ini sebagai imbas turunnya penggunaan listrik utamanya di kalangan pelanggan bisnis. Pemakaian listrik bisnis dan hotel turun 10 persen.

Beban puncak turun, pelanggan bisnis seperti hotel sebagian besar tidak beroperasi normal bahkan ada yang tidak beroperasi sama sekali. Beban pada pukul 18.00 hingga 22.00 malam alami penurunan 30 persen.

“Jadi pendapatan PLN  jelas turun dengan turunnya penggunaan listrik,” tegas Adi.

Saat ditanya mengenai  pelayanan PLN yang dibuka selama protokol New Normal, Adi mengungkapkan pelayanan PLN buka terus tidak ada yang ditutup.

Pelayanan gangguan kelistrikan tetap 24 jam, pasang baru tambah daya 24 jam juga di hotline 123. “Jadi PLN di masa pandemi maupun New Normal pelayanan tetap 24 jam,” tegasnya. (dan)