Klungkung ( Metrobali.com )
Dalam rangka promosi pariwisata Bali khususnya Kabupaten Klungkung, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Klungkung turut berpartisipasi pada event Batam TII (tourism, trade, investment) Expo. Sehubungan dengan hal tersebut, Plh. Bupati Klungkung, Tjokorda Gede Agung langsung mengadakan kunjungan ke Kota Batam kaitan dengan adanya pameran Batam TTI Ekspo.

Dalam kunjungan tersebut, Plh. Bupati Tjok. Agung didampingi oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Drs. I Wayan Sujana serta beberapa pejabat Dinas Kebudayan dan Pariwisata Kab. Klungkung. Pameran Batam TTI Ekspo sendiri berlangsung dari tanggal 4-7 Oktober 2012 bertempat di Mega Mall Batam, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

Plh. Bupati Tjok. Agung mengatakan, menyambut positif kegiatan yang diikuti oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Klungkung, disamping untuk promosi daerah tentang pariwisata, perdagangan dan investasi juga untuk menjalin komunikasi atau tukar informasi dengan daerah-daerah lainnya di Indonesia.

“Dengan keikutsertaan kita Kab. Klungkung dalam even seperti ini, diharapkan menjadi ajang promosi daerah dan saling tukar informasi dengan daerah lainnya,” ujar Tjok. Agung.

Kadisbudpar Sujana menambahkan bahwa, keikutsertaan Kabupaten Klungkung dalam event Batam TII Ekspo ini sangat bermanfaat terutama disamping sebagai ajang promosi potensi pariwisata daerah yang tepenting adalah menjadi ajang sharing atau tukar informasi antar daerah-daerah yang ikut dalam ajang yang sama. “Selama keikutsertaan, kita juga jadi lebih tau dan banyak belajar dengan daerah lain terutama dalam hal pengembangan di bidang pariwisata,” ujar Sujana.

Selain mengunjungi pameran ke Batam TII Ekspo dalam lawatannya ke Batam, Plh. Bupati Tjok. Agung juga diundang oleh pengurus PHDI Batam untuk berkunjung ke Pura Agung Amerta Bhuana. Kedatangan Tjok. Agung disambut oleh salah satu penasehat PHDI Batam I Wayan Catrayasa. Dalam sambutannya singkatnya Catrayasa menceritakan keberadaan pura yang merupakan satu-satunya di Kota Batam.

Pura Agung Amerta Bhuana berada di ketinggian 37 meter dipermukaan tanah, dengan menempati luas lahan 2 ha. Pura yang dibangun dengan konsep Gili Mandala ini memiliki sejarah mulai sejak tahun 1999 dimana tanah untuk lahan pura didapatkan. Kemudian pada tahun 2000 diadakn peletakan batu pertama pembangunan pura. Kemudian pada tahun 2003 di “plaspas” dan terakhir pada tahun 2004 diresmikan keberadaannya oleh Menteri Agama pada saat itu.

Pembangunan Pura Agung Amerta Bhuana menghabiskan dana sekitar 8,7 milyar yang berasal dari swadana masyarakat yang ada di Batam, juga para donator termasuk bantuan dari pemerintah daerah. Di Batam sendiri juga ada sebuah pasraman yang bernama Pasraman Jnana Sila Bhakti yang berada dekat lingkungan pura. Catrayasa juga menyampaiakn terima kasih kepada Wabup Tjok. Agung atas kesediannya berkenan datang dan sekaligus bersama-sama melakukan persembahyangan. “Mewakili masyarakat yang ada di Batam, saya menyampaikan terima kasih atas kehadiran Bapak Tjok. Agung”, ujar Catrayasa.

Dalam kesempatan kunjungannya ke Pura Agung Amerta Bhuana, Tjok. Agung berpesan kepada masyarakat Hindu yang ada di Batam untuk tetap menjaga nama baik dan kerukunan dengan umat agama lainnya. “Saya harapkan masyarakat Hindu yang ada di Batam agar bisa sukses dengan tetap menjaga toleransi dan kerukunan dengan umat agama lain” harap Tjok. Agung. Di akhir kunjungan ke Pura Agung Amerta Bhuana, Plh. Bupati Tjok. Agung mengadakan persembahyangan bersama dengan masyarakat dan anak-anak Pasraman Jnana sila Bhakti, Batam. SUS-MB