Ketua TP PKK Kota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara saat membuka Webinar Digital Parenting “Bijak dan Cakap Menggunakan Teknologi Digital Bagi Keluarga” Kamis (28/10) pagi secara daring.

TANGKAL DAMPAK BURUK DAN KECANDUAN INTERNET PADA ANAK DAN REMAJA

Denpasar (Metrobali.com)-

Meningkatnya intensitas penggunaan internet di kalangan anak-anak dan remaja mesti menjadi perhatian para orangtua. Di satu sisi kebutuhan akan menyesuaikan pola belajar daring di tengah pandemi, sementara di sisi lain dunia internet juga mempunyai dampak yang mesti diwaspadai agar tidak menjadi gangguan bahkan ancaman bagi kesehatan mental dan keselamatan anak-anak. “Sebagaimana kemajuan teknologi lainnya, dunia internet bak pisau bermata dua : mempunyai banyak manfaat bagi kemajuan dan juga dampak negatif yang mesti diwaspadai,” jelas Ketua TP PKK Kota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara saat membuka Webinar Digital Parenting “Bijak dan Cakap Menggunakan Teknologi Digital Bagi Keluarga” Kamis (28/10) pagi secara daring.
Gelaran TP PKK Kota Denpasar bekerjasama dengan Dinas Kominfos Kota Denpasar ini dilaksanakan serangkaian Peringatan ke-93 Hari Sumpah Pemuda dan menghadirkan pembicara Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK) Provinsi Bali dan Psikolog dari UPTD PPA (perlindungan Perempuan dan Anak) Pemerintah Kota Denpasar. Hadir juga para wakil ketua TP PKK Kota Denpasar, Ny Ayu Kristi Arya Wibawa dan Ny Ida Ayu Widnyani Wiradana dalam seminar daring yang diikuti 100 kader PKK desa/lurah dan pengelola sekolah PAUD/TK (Pendidikan Anak Usia Dini/Taman Kanak-Kanak) se-Kota Denpasar.
Lebih jauh Ny Sagung Antari Jaya Negara menambahkan bahwa penggunaan internet di kalangan anak-anak dan remaja tetap harus dalam pengawasan orangtua, khususnya para ibu agar meminimalisir dampak buruk dunia internet. “Karena menjadi Ibu, kita mempunyai tugas mulia sebagai pendidik pertama dan utama bagi anak-anak kita di keluarga,” jelasnya. Sebab jika tidak digunakan secara bijak dan cerdas, gawai yang terhubung internet berpotensi berdampak buruk bagi tumbuh kembang anak-anak. Misalnya menjadi ajang cyberbullying, hate speech dan kekerasan verbal, penyebaran hoax, termasuk kecanduan internet dan gawai. “Anak-anak adalah generasi penerus bangsa, merupakan harapan kita di masa depan oleh karenanya menjadi kewajiban kita semua untuk mendidik dan membimbing mereka agar menjadi generasi yang bijak dan cerdas khususnya dalam menggunakan kemajuan teknologi,” pungkas Ny Sagung Antari Jaya Negara.
Relawan TIK Provinsi Bali, Vitalia Fina Carla Rettobjaan, S.M., M.M dalam kesempatan tersebut menyampaikan cara-cara dalam menggunakan berbagai aplikasi di gawai terhubung internet yang disesuaikan dengan usia dan tingkat kematangan anak-anak. “Hal ini agar manfaat untuk mendapatkan ilmu pengetahuan tidak terhalang, namun kita dapat meminimalisir dampak buruk konten dan aplikasi yang tidak sesuai dengan usia dan tumbuh kembang anak-anak kita,” jelas dosen Dosen Universitas Bali Internasional ini.
Sementara itu Psikolog dari UPTD PPA (perlindungan Perempuan dan Anak) Pemerintah Kota Denpasar I Putu Galang Dharma Putra S., M.Psi., menyampaikan fase-fase pertumbuhan anak yang perlu menjadi perhatian para orangtua. “Agar kita bisa menyesuaikan penggunaan kemajuan teknologi seperti internet ini untuk memaksimalkan proses tumbuh kembang anak-anak kita ke arah yang positif,’ jelasnya.
Namun kedua pembicara sependapat dengan Ketua TP PKK Kota Denpasar bahwa pendampingan dan pengawasan orangtua secara proporsional sangat diperlukan ketika anak-anak menggunakan internet. Hal ini dimaksudkan agar para orangtua bisa mencegah penggunaan internet yang bisa berpengaruh buruk bagi tumbuh kembang dan mengancam keselamatan anak-anak.

 

Sumber : Humas Pemkot Denpasar