Denpasar (Metrobali.com)-

Tarian khas Batak, Tor-Tor kali ini unjuk gigi di PKB. Menampilkan sebelas tarian dan lagu Batak. Tampil atraktif khas tipikal warga Batak yang dinamis, maka tak pelak mereka mendapat sambutan meriah dari penonton. Ivan Girsang, salah satu panitia rombongan kesenian dari Batak  mengatakan, mereka sangat berterima kasih kepada pemda Bali, di mana mereka diberi kesempatan tampil di PKB. “ Kita warga Batak baik yang ada di Bali, juga di Sumatera Utara, sangat berterima kasih bisa tampil kali pertama ini di PKB,” paparnya.

Tampil di Ayodya, dengan sederet suguhan tari Tor -Tor dari tarian Tor Tor Huda – Huda, Haroan Bulan, Onang –Onang, Marhusip, Terang Bulan,  Manduda, Ketabo – Tabo, lima Serangkai dan Tana Toba.  Yang antara lain tarian itu menceriterakan aneka kegiatan dari pekerjaan di ladang secara bersama, bergotong royong, dan rona budaya daerah Batak lainnya.

Dengan jumlah personal sekitar 50 orang seniman, suguhan tarian dari Ikatan Keluarga Batak Bali (IKB-B), itu menariknya pula tampilan para seniman Batak dalam pentas PKB pada hari Rabu pagi (27/6)  itu, banyak ditonton langsung pula oleh para keluarga Batak di Bali selain penonton lainnya.

Selebihnya menyoal rumor klaim tari Tor – Tor oleh negara Malaysia, Ivan Girisang mengatakan pada intinya mereka telah melakukan bentuk protes lewat demo kepada pihak Malaysia. Harapannya kemudian kepada pihak pemerintah pusat, bisa benar –benar menjaga seni budaya nusantara, terhadap klaim negara lain. “ Peran pemerintah sangat signifikan , dalam menjaga dan mematenkan hak cipta seni budaya nusantara milik kita semua, dalam hal ini Tarian Tor -Tor adalah milik budaya Batak, ” tandasnya. Selanjutnya, tampilan seni budaya Batak dari tarian serta bunyian alat musiknya yang khas itu kembali mengalun di kalangan Ayodya, dan para penontonpun terlihat sangat menikmatinya, hingga jedah acara tesebut. HPMB