Disbudpar Buleleng Ir. Nyoman Sutrisna,MM
Disbudpar Buleleng Ir. Nyoman Sutrisna,MM (kanan).
Buleleng, (Metrobali.com)-
Pesta Kesenian Bali (PKB) XXXVIII Kabupaten Buleleng di gelar pada panggung terbuka Eks Pelabuhan Buleleng 27-30 Mei 2016 dengan mengambil Tema Karang Awak yang artinya mencintai tanah sendiri. Dalam PKB kali ini, Disbudpar Buleleng yang dipimpin Ir. Nyoman Sutrisna,MM menampilkan rekontruksi tarian profan Tari Legong Tombol, Tari Legong Pengelep dan Tabuh Singa Ambara Raja (SAR).”Kami mencoba menggali dan melestarikan kembali tarian yang keberadaannya puluhan tahun dan hampir punah. Salah satunya pelestarian terhadap seni tarian profan Tari Legong Tombol, Tari Legong Pengelep dan pelestarian Tabuh Singa Ambara Raja” demikian diungkapkan Nyoman Sutrisna saat mengadakan jumpa pers di ruang kerjanya.
Lebih lanjut Nyoman Sutrisna yang didampingi Seksi Kesenian Disbudpar Buleleng Drs. Wayan Sujana mengatakan Tari Legong Tombol merupakan tarian yang berasal dari Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng yang kini hampir saja punah.”Generasi penarinya saja hanya tersisa satu orang dan sudah berumur  80 tahun yang kini masih ada di Desa Banyuatis” terangnya.
Menurutnya masih banyak khasanah budaya tarian yang belum diketahui dan hampir punah, malahan sudah ada yang punah. “Melalui Karang Awak ini, diharapkan agar mampu memunculkan kembali tarian-tarian yang hampir punah. Bukan hanya Tari Legong Tombol saja dilakukan rekontruksi, namun tari Legong Pengelep dari Desa Jagaraga juga dilakukan rekontruksi serta pelestarian tabuh Singa Ambara Raja” imbuhnya.
Dalam Pesta Kesenian Bali (PKB) XXXVIII Kabupaten Buleleng kali ini, kata Sutrisna Pemkab Buleleng melakukan kerjasama pementasan dari berbagai pihak termasuk Kabupaten Malang, Jawa Timur,”Pada PKB kali ini, ditampilkan pameran berupa kerajinan, kuliner serta  lukisan. Kami juga mengadakan lomba penjor yang diikuti 28 peserta” urainya. GS-MB