Jembrana (Metrobali.com)
Pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XVIII tahun 2021 di Kabupaten Jembrana resmi di mulai. Kegiatan pencananganan BBGRM dibuka dengan aksi penaman bibit mangrove oleh Pj. Sekda I Nengah Ledang dalam kapasitasnya mewakili Bupati Jembrana I Nengah Tamba bersama jajaran pimpinan OPD serta instansi terkait di kawasan Taman Mangrove Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, Jumat (7/5). Turut hadir dalam kegiatan tersebut jajaran TNI/Polri, Perangkat Desa, serta kelompok tani hutan maupun masyarakat.
Kepala Dinas PMD Jembrana i Gede Sujana dalam laporannya menyampaikan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) merupakan salah satu Program Nasional yang rutin setiap tahunnya. Program ini diselenggarakan pada bulan Mei selama 1 bulan penuh. Ditambahkannya, BBGRM menjadi wahana pelestarian nilai-nilai Gotong Royong sebagai bagian dari Budaya Bangsa untuk membangun kebersamaan, meningkatkan persatuan dan kesatuan serta memperkuat integrasi sosial masyarakat.
“Terkait pelaksanaan BBGRM XVIII Tahun 2021 di kabupaten Jembrana dilaksanakan disemua Desa/Kelurahan se-Kabupaten Jembrana dengan mensinergikan dengan program lintas OPD . Mengawali  pencanangannya secara simbolis hari ini, di kawasan Taman Mangrove Desa Tuwed” ucapnya.
Lebih lanjut Gede Sujana menuturkan terdapat berbagai macam bidang kegiatan yang dilaksanakan dalam BBGRM tahun 2021 di Jembrana ini. Diantaranya bidang kemasyarakatan, ekonomi, sosial budaya dan agama serta bidang lingkungan. Untuk bidang lingkungan sendiri dilakukan penyerahan bibit kepada Kelompok Tani Hutan (KTH) dan lembaga pengelola hutan desa di 5 (lima) kecamatan terdiri dari bibit bambu petung sebanyak 1000 pohon, juwet 1000 pohon, cempaka 1000 pohon, kayu putih 1000 pohon, sawo kecik 1000 pohon, sirsak 1000 pohon, alpukat 180 pohon, bibit buyuk dan bibit mangrove.
“Selain itu, pada pencanangan BBGRM pada hari ini yang ikut sosialisasi, informasi maupun kegiatan langsung seperti pelayanan yaitu Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional Jembrana, BPJS kesehatan maupun ketenagakerjaan, Bank BPD Bali, termasuk OPD dilingkungan Pemkab Jembrana seperti Dinas PPPAPPKB, Penanaman Modal dan PTSP, Disdukcapil, Inkom, serta Dinas Sosial Jembrana. Mudah-mudahan dengan keikutsertaan segenap lembaga tersebut memberikan nilai manfaat bagi masyarakat dan harapnnya ditahun yang akan datang semakin banyak keikutsertaan lembaga lain dalam BBGRM ini,” ujarnya.
Sementara Bupati Jembrana melalui Pj. Sekda I Nengah Ledang berharap  BBGRM  tidak sebatas ceremonial saja, melainkan harus diwujudkan  kerja nyata. Ia ingin momentum BBGRM sebagai aksi dan gerakan daerah untuk kebersamaan dan sinergitas program lintas sektor, lintas OPD dalam pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Jembrana. Menurutnya, mewujudkan keberhasilan pembangunan tersebut terdapat 2 kata kuncinya yaitu Kerja Keras dan Gotong Royong. Terkait upaya meningkatkan pembangunan Desa, diharapkan ada  terobosan inovasi,prakarsa, dan peran serta seluruh masyarakat Desa/Kelurahaan .
“Saya instruksikan kepada seluruh Prebekel/Lurah untuk lebih mengoptimalkan perannya dalam menggelorakan semangat gotong royong masyarakat dalam pembangunan melaui pencanangan dan pelaksanaan BBGRM ini. Fungsikan LPM, BPD, Adat dan lembaga kemasyarakatan lainnya yang ada, untuk bekerja keras menjaga kebersihan desa/kelurahan maupun desa adat, termasuk didalamnya adalah kebersihan Pura, baik Tri Kahyangan maupun Dangkahyangan,” kata Ledang membacakan sambutan Bupati Jembrana.
Selain itu , diinstruksikan pula , masing masing perbekel berkordinasi dengan bendesa adat menjaga kebersihan pura .” Salah satu cara  yang bisa diambil dengan menunjuk satu orang penjaga pura/juru sapuh yang tugasnya menjaga dan mebersihkan pura, karena prinsip BBGRM adalah dari, oleh dan untuk masyarakat,”  ujarnya.
Lebih lanjut, terkait bantuan bibit yang sudah diterima oleh kelompok tani hutan atau masyarakat, diminta  benar-benar ditanam dan dipelihara sampai hidup. ” Ribuan bibit pohon tersebut sangat berfungsi sebagai penyangga tanah agar tidak mudah longsor, sehingga keseimbangan alam yang kita cita-citakan sesuai dengan konsep Tri Hita Karana, dapat diwujudkan,” imbuhnya.
Pada acara tersebut juga dilaksanakan penyerahan masker oleh Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Jembrana Ny. Inda Patriana Krisna kepada perwakilan desa/kelurahan, dilanjutkan penyerahan hadian lomba desa. Sebagai juara pertama Desa Budeng Kecamatan Jembrana berhak atas uang pembinaan sebesar Rp. 20 juta. Juara kedua Desa Pohsanten Kecamatan Mendoyo berhak atas hadiah sebesar Rp. 15 juta dan ketiga Desa Tukadaya Kecamatan Melaya sebesar Rp. 10 juta.
Sementara untuk kelurahan terbaik, berturut turut Kelurahan Loloan Barat Kecamatan Negara, Kelurahan Dauhwaru Jembrana serta Kelurahan Tegal Cangkring Mendoyo diperingkat ketiga. (RED-MB)