Tabanan (Metrobali.com)-
Sebanyak 31 sawa diaben dalam upacara pitra yadnya ngaben masal di Desa Pekraman Pohgending, Desa Pitera, Penebel Tabanan. Hadir dalam upacara tersebut Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti yang didampingi Anggota DPRD Tabanan Ketut Purnaya dan SKPD di Lingkungan Pemkab Tabanan, Senin (3/6).

Dari 31 sawa tersebut, sebanyak 26 sawa akan diaben sementara 5 sawa nglungah. Menurut Ketua Panitia Made Nuarta, digelarnya upacara ngaben masal ini, merupakan salah satu kewajiban manusia untuk membayar hutang atau tri rna kepada Tuhan (dewa rna), rsi (rsi rna) dan leluhur (pitra rna). “Dengan melaksanakan ngaben masal ini, berarti kita telah melaksanakan pitra rna, yakni hutang kita kepada leluhur serta sebagai ungkapan terima kasih kita,” jelasnya.

Nuarta menambahkan, upacara ngaben dan ngelanus akan dilaksanakan Selasa (4/6) dan dilanjutkan meajar-ajar ke Pantai Yeh Gangga pada Rabu (5/6). Dimana upacara yang diisi dengan rangkaian memukul lesung oleh warga tersebut, menghabiskan dana hingga Rp. 200 juta, yang terdiri dari masing-masing sawa membayar Rp. 4 juta dan nglungah sebesar Rp. 1 juta. “Dengan memukul lesung oleh warga, kami berharap arwah-arwah leluhur mendapat tempat yang layak dan bersatu denganNya,” ungkapnya.

Atas kebersamaan yang dilaksanakan oleh masyarakat Desa Pekraman Pohgending, Bupati Tabanan memberikan apresiasi yang luar biasa. Menurutnya, upacara ngaben masal ini dapat terselenggara, jika masyarakatnya memiliki rasa kebersamaan dan gotong-royong. Terlebih kegiatan yang dilaksanakan dengan tulus iklas tersebut akan memperoleh manfaat yang luar biasa. “Saya berterima kasih kepada masyarakat Pohgending atas kebersamaannya selama ini. Saya berharap kebersamaan yang telah terjalin ini dapat dipertahankan, atau bahkan ditingkatkan,” paparnya.

Orang nomor satu di Tabanan tersebut juga menambahkan, semangat kebersamaan ini juga  dapat ditunjukan dalam pembangunan bidang-bidang lainya, sesuai dengan program yang dirancang Pemerintah Kabupaten Tabanan. Dukungan itu sangat diperlukan, karena masyarakat bukan saja sebagai objek pembangunan, namun lebih dari pada itu masyarakat juga sebagai subjek pembangunan. “Kami berharap tunjukan pula kebersamaan ini dalam semua bidang pembangunan. Karena program yang kami susun bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” imbuhnya.

Di samping dalam rangka memupuk semangat kebersamaan, ngaben massal ini akan bisa meringankan beban biaya masyarakat yang memiliki sawa, karena biaya ditanggung bersama-sama. Bupati juga berpesan kepada masyarakat Pohgending untuk selalu meningkatkan komunikasi dan koordinasi, sehingga permasalahan yang ada dapat diminimalisir. “Dimana langit dipijak, disana langit dijunjung. Kalau bukan kita yang membangun Tabanan, siapa lagi yang akan membangun daerah yang kita cintai ini,” harapnya.

Setelah memberikan punia kepada panitia, Bupati Tabanan berserta rombongan berkeliling melihat tempat upacara ngaben massal. CAN-MB