Bupati Suwirta Berbaur Dengan Pemulung

Klungkung (Metobali.com)-

Menindaklanjuti keluhan warga Banjar Sente, Desa Pikat, Kecamatan Banjarangkan yang mengeluhkan kondisi Tempat Pembuangan Sampah (TPA) Sente yang sudah tidak layak dan kerap menimbulkan polusi dan penyakit, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta pada hari Sabtu (4/7), turun langsung memimpin petugas Damkar dan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) dalam upaya menghilangkan asap yang setiap hari telah mengganggu aktivitas warga sekitar. Didampingi Camat Dawan Anak Agung Gede Wedana, Plt. Dinas Kebersihan dan Pertamanan Wayan Sumarta dan Kabag Humas dan Protokol Wayan Parna, Bupati Suwirta berbaur dengan petugas dan para pemulung yang telah memulai aktivitasnya mengais sampah plastik. Kondisi becek dan bau sampah yang menyengat tidak membuat bupati risih untuk melangkah diatas tumpukan sampah yang telah membusuk itu.

Langkah awal yang dilakukan adalah pemadaman api yang terus menerus menimbulkan polusi udara. Sebuah mobil damkar yang dibantu dengan tiga mobil truk tangki penuh air diturunkan guna mematikan dan menghilangkan asap. Namun upaya yang dilakukan sejak pagi hingga siang tersebut nampaknya belum membuahkan hasil. Nampak asap masih keluar dari tumpukan sampah. Bersama Plt. Kadis DKP Wayan Sumarta, Bupati Suwirta perintahkan menggunakan cara lain untuk mencari jalan mematikan asap itu. Penanganan selanjutnya Bupati Suwirta instruksikan supaya gunungan sampah yang mengluarkan asap dikeruk untuk dicari sumber asapnya, setelah ketemu dilanjutkan dengan penyemprotan oleh Damkar.

Selain menerjunkan petugas Damkar dan DKP, Pemkab Klungkung juga menurunkan tim kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada warga disekitar TPA Sente. Atas kehadiran tim kesehatan itu, warga pun datang menghampiri petugas kesehatan di balai banjar Sente. Bupati Suwirta yang ikut hadir disana, menyapa dan mengajak warga yang lewat untuk memeriksakan kesehatannya. Sebagian besar warga mengelukan sakit flu, sakit kulit dan.badan lemas. “ Layanan kesehatan gratis ini dan tindakan penanggulangan asap akan terus dilakukan Pemkab Klungkung sampai batas waktu yang tidak ditentukan.” Ujar Bupati Suwirta.

Bupati Suwirta juga menyempatkan bejalan jalan disekitar lingkungan banjar Sente untuk melihat langung kondisi lahan warga yang selalu mendapat kiriman sampah dari TPA ketika turun hujan. “ Ketika hujan turun tak ada yang menahan sampah, sehingga ikut hanyut kepemukiman dan lahan warga.” Ujar warga Nengah Sutaryajana.

Nengah Sutaryajana yang juga selaku Kepala Dusun Br. Sente mengatakan bahwa warganya, Jumat malam (3/7) telah melakukan paruman untuk menentukan sikap atas upaya Pemkab dalam penanganan masalah TPA sente. Hasil dari paruman tersebut, warga Sente akan memberikan waktu 3 bulan kepada Pemkab untuk menangani masalah polusi dari TPA. “ Kami akan memutuskan untuk memberikan tenggang waktu 3 bulan untuk penanganan masalah polusi ini, nanti kita lihat dulu hasilnya bagaimana, setelah itu kita adakan paruman lagi.” Ujar Nengah Sutaryajana.

“Selaku Bupati saya sudah mengambil langkah cepat dengan melakukan pemadaman asap dan memberikan pelayanan kesehatan gratis, sedangkan untuk penanganan jangka panjang Pemkab akan berupaya mencari lahan untuk dijadikan Tempat Pembuangan Akhir (TPA).” Tegas Bupati Suwirta. Namun dirinya berharap warga bisa menahan diri untuk tidak menutup paksa TPA karena Pemkab sedang mengupayakan yang terbaik untuk kepentingan dan kebaikan bersama.   SUS-MB