MARGARITO KAMIS

Jakarta (Metrobali.com)-

Pakar Hukum Tata Negara Margarito Kamis mengatakan pelaksanaan pemilu presiden 2014 akan menjadi proses demokrasi yang indah dan damai apabila kedua calon presiden sama-sama memiliki jiwa besar menerima kemenangan dan kekalahan.

“Keberhasilan pemilu presiden 2014 juga ditentukan oleh sikap legowo kedua capresnya yakni Pak Prabowo Subianto dan Pak Joko Widodo,” kata Margarito Kamis pada diskusi “Pilar Negara: Menanti Presiden Pemenang Pilpres” yang diselenggarakan MPR RI di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin (21/7).

Pembicara lainnya pada diskusi tersebut adalah Wakil Ketua MPR RI Melani Leimena Suharli dan peneliti sejarah dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Asvi Marwan Adam.

Margarito Kamis menaruh harapan besar agar setelah KPU menyelesaikan rekapitulasi penghitungan secara tingkat nasional pemilu presiden, pada rapat pleno di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (22/7), kedua capres menyampaikan sambutannya.

Capres yang menang, kata dia, agar menyampaikan sambutan menyatakan siap membangun Indonesia dengan mengajak seluruh elemen masyarakat agar bersatu dan bekerja sama.

“Capres yang menang juga agar mengajak capres yang kalah untuk bersama-sama membangun Indonesia,” katanya.

Sementara itu, capres yang kalah, kata dia, agar menyampaikan sambutan siap menerima kekalahan dan menyatakan akan mendukung program-program kerja capres yang menang.

Capres yang kalah, kata dia, juga hendaknya menyatakan menerima hasil penghitungan suara KPU dan tidak akan mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi.

“Jika kedua capres melakukan hal ini, maka pemilu presiden akan menjadi indah dan damai. Kedua capres juga akan mendapat simpati dari masyarakat sebagai negarawan,” katanya. AN-MB