Singaraja (Metrobali.com)-

Kematian Muhammad Ghazali  karyawan tidak tetap PLTU Celukan Bawang, Grograk Buleleng, Bali Kamis (4/4) kemarin siang sekitar pukul 12.30 wita sempat mengejutkan pihak keluarga dan  masyarakat tempat tingga nya. Sebab isu yang beredar, korban meninggal karena terjatuh dari tiang pancang proyek.

Muhammad Ghazali bekerja sejak Mega Proyek tersebut di mulai beberapa tahun lalu. Awal nya, korban bertugas sebagai satpam. Selanjut nya, dia dipekerjakan sebagai tenaga lepas oleh pihak proyek.  sebelum meninggal di rumah sakit Santhi Graha Seririt, Muhammad Ghazali sedang berada di areal mega proyek PLTU Celukan Bawang.  Akibat nya, anggapan miring kalau korban di larikan ke rumah sakit akibat terjatuh dari tiang pancang PLTU.

 Untuk meluruskan kabar  tidak sedap tersebut, kepala teknisi PLTU H. Egon Jumat (5/4) pagi tadi menjelaskan kronologi kematian korban.  H. Egon membenarkan kalau korban di larikan ke rumah sakit dari lokasi mega proyek PLTU, namun bukan berarti  akibat kecelakaan kerja. Melainkan, saat itu, korban datang bersama teman nya dengan menggunakan sepeda motor. Sesampai nya di lokasi, dia (korban) masih duduk di atas motor sambil menyalakan rokok. Belum habis satu batang, tiba-tiba korban tersungkur kedepan. Teman nya berusaha merangkul korban, namun terlambat. Korban keburu terjatuh ketanah. Selanjut nya pihak PLTU membawa korban ke rumah sakit Snathi Graha. “Siapa bilang dia mati kecelakaan kerja, kalau mau cari kabar, tolong yang jelas. Jangan mendengarkan dari orang yang tidak tahu persoalan nya,” ujar H. Egon dengan nada emosi

Sementara mengenai santunan terhadap korban, H. Egon mengatakan, pihak nya masih membicara kan dengn pihak pimpinan. Sebab, kematian korban bukan kecelakaan kerja. Namun kebetulan saja, korban tersungkur di areal mega proyek. “Santunan resmi kayak nya tidak dapat, namun santunan sebagai bentuk bela sungkawa dari pihak PLTU mungkin, namun besaran nya berapa, tergantung kebijakan pimpinan,”  tambah nya.

Sementara pihak keluarga korban Abdul saat di mintai keterangan mengatakan, pihak keluarga tidak mempersoalkan penyebab kematian kerabat nya. Pihak keluarga menyadari, kalau kematian korban adalah taqdir Yang Kuasa. Pun demikian, pihak keluarga tidak akan menuntut siapapun atas meninggal nya korban. “Saya pasrah aja, mungkin sudah umur ny sampai disini. Kami pihak keluarga tidak menuntut siapapun atas kematian saudara saya.” Ujar nya. EMHA-MB