gusti ngurah sudiana

Denpasar (Metrobali.com)-

Parisada Hindu Dharma Indonesia Provinsi Bali mengimbau para calon anggota legislatif maupun calon anggota Dewan Perwakilan Daerah yang kalah pada Pemilu 2014 tidak bertindak anarkis pascarekapitulasi perolehan suara.

“Jika melakukan tindakan anarkis, itu dapat mencoreng citra, tidak hanya individu bersangkutan, namun juga Bali secara keseluruhan,” kata Ketua PHDI Bali Dr I Gusti Ngurah Sudiana, di Denpasar, Rabu (16/4).

Menurut dia, persoalan menang dan kalah dalam suatu kompetisi termasuk pesta demokrasi merupakan hal yang wajar. Siapapun yang berhasil maupun gagal melenggang ke parlemen, harus mampu menunjukkan citra yang baik, pribadi yang bijaksana dan beradab.

“Yang tidak terpilih, mari terus lanjutkan yadnya (pengorbanan secara ikhlas) untuk Pulau Bali yang lebih baik, sedangkan yang menang harus segera belajar memahami tupoksi karena sesungguhnya membawa beban pembangunan yang berat untuk ke depan,” ujarnya.

Sudiana juga berharap para wakil rakyat yang terpilih lewat Pemilu 2014 ini dapat menjalin kerja sama yang baik dengan pihak eksekutif dalam menjalankan program-program untuk kesejahteraan rakyat dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Bali.

“Intinya mari kita dengan penuh kebijaksanaan menjalankan kewajiban (swadharma) masing-masing. Jangan sampai ada tindakan yang mencoreng citra, budaya, dan adat istiadat masyarakat Bali,” katanya.

Pihaknya berharap tidak ada caleg yang sampai stres akibat kegagalan dalam Pemilu 2014. Jikapun sampai ada yang stres, tidak ada salahnya selain diberikan terapi kesehatan juga dibarengi dengan terapi agama. “Hendaknya kita bekerja sama memantau dan memberikan dukungan moral baik untuk yang menang maupun yang kalah PHDI, tambah dia, juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Bali karena hingga saat ini tahapan pemilu legislatif sudah berjalan dengan aman dan damai.

“Semoga wakil rakyat yang terpilih dapat benar-benar menjadi pemimpin yang mampu membawa aspirasi masyarakat dengan penuh etika,” harap Sudiana.