Denpasar (Metrobali.com)-

Petugas sensus pertanian di Bali yang melakukan pendataan lanngsung ke lapangan, tidak diizinkan merangkap menjadi anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) untuk pemilihan kepala daerah.

“Hal itu dimaksudkan agar mereka bisa fokus pada tugas untuk menyukseskan sensus pertanian yang berlangsung sebulan penuh, 1-31 Mei 2013,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Gede Suarsa di Denpasar, Sabtu (4/5).

Ia mengatakan, petugas KPPS meskipun secara resmi tugasnya hanya sehari saat pelaksanaan Pilkada Bali 15 Mei 2013, namun rangkaian kegiatannya cukup padat.

“Jika petugas sensus yang diambil dari desa bersangkutan diizinkan merangkap sebagai anggota KPPS, kami khawatirkan akan mengganggu pelaksanaan sensus pertanian,” ujar Gede Suarsa.

Sebanyak 3.380 petugas sensus di Pulau Dewata secara serentak dikerahkan untuk melakukan pendataan bidang pertanian dalam arti luas sejak Rabu (1/5) hingga 31 Mei mendatang.

Gede Suarsa menjelaskan, sensus pertanian dilaksanakan secara berkesinambungan setiap sepuluh tahun sekali. Kali ini pelaksanaannya bertepatan dengan Pilkada Bali 15 Mei 2003.

Kedua kegiatan itu, baik sensus pertanian maupun Pilkada yang tidak mempunyai kaitan satu sama lain diharapkan dapat terlaksana dengan baik dan sukses, karena masing-masing dengan persiapan yang matang.

Pelaksanaan sensus pertanian melibatkan 3.380 petugas di delapan kabupaten dan satu kota di Bali melakukan pendataan ke masing-masing rumah tangga sasaran selama sebulan penuh, 1-31 Mei 2013.

Sementara Pilkada Bali yang dijadwalkan digelar 15 Mei 2013, diharapkan juga dapat terlaksana dengan baik dan sukses, tanpa terpengaruh oleh kegiatan sensus pertanian.

Penyebaran ratusan petugas sensus untuk melakukan pendataan ke rumah tangga petani diharapkan tidak akan memengaruhi calon pemilih dalam menjatuhkan pilihannya pada kandidat tertentu.

Petugas sensus yang dilengkapi dengan pakaian rompi dan kartu identitas akan terus melakukan aktivitasnya selama sebulan, tidak mengenal istilah minggu tenang menjelang Pilkada Bali.

“Kedatangan petugas sensus ke masing-masing rumah tangga untuk melakukan pencatatan tidak akan berpengaruh signifikan terhadap pilkada,” ujar Gede Suarsa.

Pemilih sekarang sudah cerdas, dapat menentukan pilihannya kepada calon pemimpin yang terbaik atas hatinuraninya sendiri, bukan dorongan orang lain.

Dengan demikian petugas sensus pertanian tidak mungkin dalam mengumpulkan data pertanian tidak memengaruhi calon pemilih, karena masyarakat sudah semakin cerdas dan mempunyai pilihan atas hati nurani.

Masyarakat yang menjadi sasaran petugas sensus pertanian dapat memberikan informasi yang akurat dan benar terkait sektor pertanian yang digeluti, ujar Gede Suarsa. INT-MB