Ket foto : Kadis Pertanian Kota Denpasar, I Gede Ambara Putra saat melaksanakan panen perdana di Subak Mergaya, Selasa (10/7).

Denpasar (Metrobali.com)-

Dinas Pertanian Kota Denpasar terus berinovasi dalam mendukung maksimalknya sektor pertanian di Kota Denpasar. Beragam bibit turut dikembangkan sebagai upaya menjaga lahan pertanian agar tetap lestari. Pengembangan bibit Bawang Super Pilip merupakan salah satu solusi pertanian perkotaan yang baru saja dipanen oleh petani di beberapa subak Kota Denpasar. Seperti halnya Subak Buaji dan Subak Delod Seme dengan jumlah panen mencapai 17 Ton/Hektar.  Pada Senin (10/7), Distan Kota Denpasar kembali melaksanakan panen perdana Bawang Super Philips di Subak Mergaya, Denpasar Barat dengan jumlah panen  berada di kisaran 17 Ton/Hektar.

Kadis Pertanian Kota Denpasar, I Gede Ambara Putra didampingi Plt. Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura, Ni Nyoman Yeni Mulyani saat diwawancarai Rabu (11/7) mengatakan bahwa bawang super philip merupakan jenis tanaman yang tergolong mudah untuk dikembangkan. Sehingga sangat cocok dikembangkan di daerah pertanian tengah kota seperti halnya Kota Denpasar. “Bawang Super Philips ini sangat cocok dikembangkan di Kota Denpasar yang tergolong dataran rendah dengan tingkat produksi panen dikisaran 16-18 Ton/Hektar,” ungkapnya.

Lebih lanjut dikatakan, selain mudah dalam pengembangan, bawang jenis ini juga menjadi solusi bagi daerah pertanian dengan jumlah air yang terbatas, serta mampu menghasilkan umbi yang tergolong besar. Menurut Ambara, bawang super philips saat ini sangat produktif dan laku di pasaran. Selain dari bentuk umbinya yang besar,  masa tanam jenis bawang ini juga tidak terlalu lama yakni 70 hari sudah dapat dipanen.

Pihaknya menambahkan, di Kota Denpasar sendiri saat ini pengembangan bawang jenis ini terdapat di tujuh subak. Yakni Subak Buaji, Subak Delod Sema, Subak Sanur, Subak Mergaya, Subak Lungatad, Subak Dalem dan Subak Pakel 1. “Tahun ini pengembangan menyasar tujuh subak, dan terus akan dikembangkan di seluruh subak di Kota Denpasar sehingga petani perkotaan tetap produktif dan memiliki pasar yang jelas,” ungkapnya.

Sementara, Pekases Subak Mergaya, I Nyoman Ariantha mengatakan bahwa bawang super philip ini merupakan jawaban atas permasalahan pertanian di Kota Denpasar. Dimana, ketersediaan air yang tidak stabil tentu sangat produktif jika pengembangan pertanian fokus pada tanaman selain padi yang salah satunya adalah bawang ini. “Kami berharap agar terus dikembangkan karena sangat produktif bagi pertanian perkotaan serta diminati di pasaran,” pungkasnya.

Editor : Whraspati Radha