Peserta KB Lestari Jadikan Motivator PUS
Peserta KB Lestari diharapkan bisa menjadi motivator bagi pasangan usia subur (PUS) untuk memakai kontrasepsi jangka panjang (MKJP). Sehingga dengan demikian dapat menyukseskan program KB. Demikian disampaikan Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Denpasar AAN Made Wijaya yang didampingi Kabid Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan Putu Lely Rahayu saat menerima Tim Penilai BKKBN Perwakilan Provinsi Bali yang menilai peserta KB Lestari 10 tahun, 15 tahun dan 20 tahun di Kantor DP3AP2KB, Rabu (7/6).
Lebih lanjut Wijaya menambahkan program KB Lestari merupakan program yang sangat bagus untuk merencanakan keluarga sejahtera. Untuk itu Pemerintah Kota Denpasar memberikan apresiasi berupa penghargaan pada para pemenang lomba KB Lestari tingkat Kota Denpasar. Sedangkan yang meraih juara I langsung mewakili Kota Denpasar ke tingkat provinsi Bali yang dinilai saat ini.
Wijaya juga menambahkan para pahlawan KB ini mempunyai peran sangat penting dalam menekan lajut pertumbuhan penduduk. Terlebih lagi terus aktif dalam mensosialisasikan setiap program-program KB. “Kami berharap pahlawan KB ini mampu terus mensosialisasikan setiap program KB sehingga dapat menekan laju pertumbuhan penduduk,” ujarnya.
Kabid Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan Putu Lely Rahayu menambahkan DP3AP2KB Kota Denpasar rutin melakukan penyuluhan dengan melibatkan para peserta KB Lestari. Penyuluhan yang langsung menyasar banjar-banjar diharapkan dapat memotivasi par PUS untuk menggunakan MKJP. Dengan demikian angka kelahiran di Kota Denpasar khususnya dapat ditekan sehingga dapat mewujudkan keluarga kecil, sejahtera dan bahagia.
Ketua Tim Penilai Provinsi Bali Desak Nyoman Triarsini mengatakan penilaian peserta KB Lestari merupakan program pemerintah untuk mengajak mesyarakat melaksanakan KB. Disamping juga untuk mengevaluasi setiap program yang telah dilaksanakan sejauh mana telah dirasakan masyarkat. “Evaluasi ini sebagai ajang untuk mengetahui progres setiap program yang dilaksanakan serta kemanfaatannya pada masyarakat,” ujarnya. Sedangkan untuk penilaian peserta KB Lestari menurut Triarsini berdasar berbagai indikator salah satunya penggunaan alat kontrasepsi tanpa putus-putus selama 10, 15 dan 20 tahun.
Salah seorang peserta KB Lestari 20 tahun I Made Mudita mengaku telah menggunakan alat kontrasepsi selama 20 tahun. Menurutnya progam KB Lestari merupakan program yang sangat bagus bagi masyarakat terutama pasangan usia subur. Hal ini dapat mengatur angka kelahiran sehingga dapat mewujudkan keluarga sejahteran. “Kami berharap semua pasangan usia subur untuk mengikuti setipa program KB dalam mengatur angka kelahiran,” ujarnya. RED-MB
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.