Denpasar (Metrobali.com) 

 

Ny. Putri Suastini Koster selaku Pembina Kaukus Perempuan Parlemen Provinsi Bali, pagi ini Jumat (15/4) secara resmi membuka sekaligus menjadi Keynote Speaker dalam acara Pendidikan dan Pelatihan Sekolah Perempuan Berdikari Angkatan I, dengan tema “Berdikari Mewujudkan Perempuan Srikandi (Bersinergi, Berketeampilan Khusus dan Mandiri), bertempat di Gedung UTD BKPSDM Provinsi Bali-Denpasar.

Dalam sambutannya, Putri Koster yang juga menjabat sebagai Ketua TP PKK Provinsi Bali yang sekaligus Ketua Dekranasda Provinsi Bali tersebut menyampaikan apresiasi atas dibukanya sekolah berdikari dimana keberadaan sekolah informal ini diharapkan dapat memberi bekal kepada kader perempuan di daerah yang memiliki kemampuan, bakat untuk pengembangan wawasan dan keterampilan khusus.

Wanita yang akrab dipanggil Bunda Putri ini juga menyampaikan, bahwasanya Sekolah Perempuan Berdikari yang digagas oleh Kaukus Perempuan Parlemen (KPP) Provinsi Bali ini sangat sejalan dengan konsep TRISAKTI yang diwariskan oleh Bapak Proklamator kita Bapak Soekarno, dimana sebuah bangsa yang merdeka dan berdaulat perlu dan mutlak memiliki tiga hal, yakni berdaulat di bidang politik, berdikari (berdiri di atas kaki sendiri) di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang kebudayaan. Selain itu, sekolah berdikari ini diharapkan dapat meneladi sikap-sikap Raden Adjeng Kartini yang merupakan seorang tokoh dan Pahlawan Indonesia, dimana Ibu Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan Pribumi-Nusantara.

Bunda Putri juga mengingatkan bahwa peran dari seorang perempuan sangatlah penting di tengah masyarakat dan terutama di dalam keluarga, perempuan atau seorang ibu merupakan benteng keluarga. Untuk itu seorang ibu jangan sampai meninggalkan peran domestiknya (merawat anak, mengurus keluarga) meskipun ibu terjun ke dalam dunia politik ataupun bekerja. Ketika seorang ibu tidak hadir dengan kuat menjalankan fungsi domestiknya maka bahaya akan mengancam generasi penerus kita seperti narkoba, pergaulan bebas dan keluarga bisa kehilangan kompas/arah. Hal ini dapat berimbas pada hilangnya satu generasi emas yang akan menjadi penerus bangsa di masa yang akan datang. Untuk itu, Bunda Putri mengingatkan para ibu baik yang terjun dalam organisasi baik itu sosial, hukum maupun politik agar tidak melupakan ranah domestiknya.

Pendamping orang nomor satu di Bali ini juga berharap para perempuan yang terjun ke dalam dunia politik dan masuk dalam parlemen agar dapat berkontrsibusi aktif, memberikan sumbangsih pemikiran dalam pengambilan keputusan dan tidak menjadi ‘vase” bunga yang hanya berperan sebagai penghias di gedung parlemen.

“Saya berharap dengan hadirnya sekolah ini akan lahir perempuan perempuan yang terisi pemikirannya, memilki kapasitas, loyalitas dan integritas tinggi kepada bangsa dan negara,” harap wanita yang akrab disapa Bunda Putri.

Sementara itu Ketua KPP Provinsi Bali DR I Gst Ayu Diah Werdhi Srikandi W.S dalam sambutannya menyampaikan diklat sekolah perembuan berdikari angkatan I ini sebagai tindaklanjut dari Launching Sekolah Perempuan Berdikari pada tanggal 8 Maret 2022 lalu bertepatan dengan Hari Perempuan Dunia yang dibuka oleh Ibu Putri Koster.

Acara ini akan dilaksanakan dari tanggal 15-17 april 2022. Tujuan dari sekolah ini adalah membentuk kader-kader perempuan bagi pembangunan didaerah. Mewujudkan kesetaaan gender dalam bentuk aksi nyata serta beberapa tujuan lainnya. Peserta program sekolah angkatan I ini sebanyak 50 orang dari 9 kab/kota. Materi yang disampaikan dalam diklat sebanyak 13 Materi dari narasumber yang profesional. Diantaranya Helga Rif yang akan menyampaikan materi terkait Belajar Refleksi Diri Lewat Penulisan. Public Speaking yang akan dibawakan oleh Dwi Verayanti, dan beberapa materi penting lainnya. (RED-MB)