Buleleng, (Metrobali.com)

Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Hita Buleleng dibulan Agustus – September 2024 ini, gulirkan Gebyar Sambungan Pipa Sasar 3000 Pelanggan Baru. Hal itu diungkapkan Dirut Perumda Tirta Hita Buleleng, I Made Lestariana pada Jumat, (12/7/2024)

Pemasangan pipa baru ini, ucapnya sebagai salah satu upaya untuk mengoptimalkan realisasi sambungan baru, dimana selain memperluas layanan air bersih juga menambah pelanggan baru dengan target 3000 pelanggan. Mengingat hingga pertengahan tahun 2024, target tersebut belum setengahnya tercapai. Artinya hingga bulan Juni 2024 untuk sambungan baru terealisasi hanya 1.085 sambungan atau 36 persen dari target 3000 sambungan

“Dengan gebyar ini dan pemberian diskon potongan Rp 500 ribu, kami berlakukan mulai 1 Agustus sampai 30 September 2024. Dalam hal ini, kami harapkan mampu mencapai target 3000 sambungan atau pelanggan baru di Tahun 2024,” ujar Lestariana.

Disinggung masalah penanganan musim kemarau panjang. Dengan tegas Lestariana mengatakan pihaknya di
Perumda Air Minum Tirta Hita Buleleng pasang strategi untuk mengantisipasi dampak dari musim kemarau panjang yang diperkirakan akan terjadi di bulan Juli hingga November 2024. Dimana strategi yang dipersiapkan mulai dari teknis maupun non teknis, agar layanan tetap bisa maksimal atau prima kepada pelanggan.

“Strategi secara teknis yang kami lakukan, dengan cara mengoptimalkan 60 titik sumber air yang total debit mencapai 858 liter/detik. Sehingga dengan optimalnya semua titik, maka sebanyak 62 ribu pelanggan di 68 Desa atau Kelurahan akan bisa maksimal terlayani,” terangnya.

Menurutnya musim kemarau yang diperkirakan terjadinya lebih panjang, tentunya akan ada potensi gangguan pelayanan pada puncak pemakaian di pagi hari dan sore hari. Berangkat dari hal ini, pihaknya selalu melakukan pengawasan, pengecekan dan pengaturan alat-alat, sarana prasarana saluran pipa air, yangmana upaya itu dilakukan untuk mencegah adanya kebocoran-kebocoran.

Iapun menyebut upaya lain yang telah dilakukan, seperti memasang boster pompa untuk mengangkat air di daerah ketinggian seperti di Penarukan, Baktiseraga, dan Desa Petandakan bagian selatan.

“Selain upaya secara teknis, strategi non teknis tetap dilakukan seperti pelayanan dengan mobil tangki dengan 4 unit armada untuk antisipasi gangguan layanan. Dan kami selalu siap, apabila ada pelanggan yang membutuhkan air bersih dengan menggunakan mobil tangki. Dalam hal ini agar terlebih dahulu menghubungi kami. Sehingga kami bersinergi melayani desa-desa mengalami bencana kekeringan maupun membutuhkan air bersih. Jadi silahkan bersurat melalui perbekel desa setempat.

“Kami selalu bersinergi, koordinasi dengan BPBD Buleleng untuk antisipasi bencana kekeringan, BPBD telah memiliki peta resiko bencana kekeringan di Buleleng,” pungkas Lestariana yang sarat mendapatkan penghargaan nasional ini. GS