Buleleng, (Metrobali.com)

Melonjaknya harga beras dipasaran, memantik Perumda Pasar Arga Nayottama Buleleng melakukan upaya kolaboratif agar ketersediaan beras aman dan harga dapat dijangkau oleh masyarakat. Hal inipun sejalan dengan komitmen Pemerintah Kabupaten Buleleng dalam hal ini Pj. Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana untuk menjadikan harga beras turun.

“Guna menjaga stabilitas kebutuhan bahan pokok khususnya beras, kami diberi mandat untuk menjual beras lokal dengan kualitas medium dan premium dengan harga kisaran Rp.13.500 – Rp. 14.000 per kilo gram melalui subsidi harga dari hasil petani lokal. Tujuannya adalah masyarakat dapat menjangkau kebutuhan bahan pokok khususnya beras yang saat ini mengalami inflasi,” jelas I Putu Suardhana selaku Direktur Utama Perumda Pasar Arga Nayottama Kabupaten Buleleng di Pasar Banyuasri, Singaraja pada Rabu, (21/2/2024).

Iapun mengaku pihaknya bertugas mengakomodir hasil pertanian di Buleleng dengan harga yang sesuai, sehingga petani terbantu dan ada kepastian harga.

”Kita beli dari petani lokal dan kita intervensi harganya melalui subsidi, sehingga harapannya ada efek psikologis untuk harga-harga yang terjadi di lapangan,” ungkapnya.

Selain intervensi harga, pihaknya juga dibantu oleh Bulog untuk menyediakan beras SPHP atau beras murah yang disubsidi oleh pemerintah pusat dengan kisaran harga tertinggi Rp. 54.000 per 5 kilogram atau Rp. 10.800 perkilogram untuk menekan harga beras di pasar.

”Kita sudah dijanjikan oleh Bulog untuk mensuply beras SPHP 5 ton perminggu, ditambah supply dari kita dan dari Perumda Swatantra dipastikan stok beras aman menjelang hari raya ini,” terangnya.

Disinggung gerai pasar yang berlokasi di Pasar Anyar Singaraja, Dirut Suardhana menjelaskan sangat memberi manfaat kepada masyarakat, dimana bahan pokok yang dijual disana dapat dijangkau oleh masyarakat.

”Kita bersama satgas pangan Buleleng memasok bahan pokok di gerai, dalam hitungan jam sudah habis terjual dan kami pastikan dan sudah kita awasi yang membeli adalah masyarakat langsung, tentunya dengan pembelian terbatas,” ujarnya.

“Kami mengajak masyarakat untuk tidak ‘panic buying’ dan resah. Karena dipastikan harga bahan pokok terjangkau dan stok aman. Dan hal ini merupakan komitmen pemerintah bersama perumda terlebih menjelang hari raya.” tutup Dirut Suardhana. GS