lng

Denpasar(Metrobali.com)-

Deputy Chairman for Commercial Management SKK Gas Widhyawan Prawiraatmadja mengatakan pertumbuhan permintaan gas alam cair (liquefied natural gas/ LNG) di dunia semakin meningkat.

“Kalau kita lihat grafik permintaan negara di dunia untuk LNG setiap tahunnya mengalami peningkatan, sehingga hal ini cukup baik untuk negara produsen gas tersebut, salah satunya Indonesia,” katanya di sela-sela kegiatan “4 Th Annual LNG Transport Handling and Storage” di Kuta, Bali, Senin (19/5).

Ia mengatakan kebutuhan LNG bagi negara-negara berkembang dan maju karena memenuhi kebutuhan listriknya meningkat, sering kebutuhan daya listrik tersebut menyebabkan kebutuhan LNG semakin meningkat pula untuk pengganti bahan bakar minyak, seperti solar.

“Kesempatan ini sangat baik bagi Indonesia, karena di beberapa daerah potensi untuk mendapatkan LNG masih tersedia. Namun perlu juga dipikirkan sistem daya angkut dari hulu ke hilir,” katanya.

Ia mengatakan untuk pengangkutan LNG di Indonesia sebagian besar lewat laut. Karena itu diperlukan armada yang memadai, sehingga secara ekonomis mendapatkan keuntungan.

Widhyawan menjelaskan di pasar domestik, permintaan LNG juga akan terus meningkat, karena industri besar secara perlahan-lahan akan menggunakan LNG.

“Memang investasi untuk infrastrukturnya cukup tinggi untuk menggunakan LNG. Karena saat ini jelas akan menjadi beban dalam perusahaan tersebut, tapi ke depannya secara ekonomis akan menguntungan perusahaan itu,” ujarnya.

Dikatakan dalam peralihan dari bahan bakar minyak (BBM) solar ke LNG memerlukan waktu, karena harus ada penyesuaian, termasuk juga penggantian infrastrukturnya (mesin).

“Hingga tahun 2020, pertumbuhan permintaan LNG didorong oleh melonjaknya kebutuhan dari berbagai sektor. Porsi pembangkit listrik baru PLN berbahan bakar gas sekitar delapan hingga 10 persen per tahun. Karena pada tahun 2020, sebanyak 30 persen kapasitas pembangkit listrik dari PLN akan menggunakan gas,” katanya. AN-MB