Denpasar (Metrobali.com)-

Pertumbuhan ekonomi Bali sebesar 2,18 persen pada triwulan II/2013 ditopang dari wilayah selatan, seperti Kabupaten Badung yang berkontribusi 25,04 persen dan Kota Denpasar 20,62 persen.

“Daerah lain yang juga memberikan kontribusi cukup besar adalah Kabupaten Gianyar 13,38 persen, Buleleng (12,06), dan Tabanan (8,36),” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Gede Suarsa, di Denpasar, Minggu.

Dilihat dari lokasi Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Tabanan masih merupakan wilayah Bali selatan menunjukkan bahwa, perekonomian Bali cenderung masih terpusat di wilayah Bali selatan.

Jika dilihat dari pertumbuhan secara q-to-q perkembangan tertinggi terjadi di Kabupaten Bangli yakni 4,26 persen dan terendah di Kabupaten Jembrana 1,37 persen.

Sementara secara y-on-y pertumbuhan tertinggi terjadi di Kabupaten Jembrana sebesar 8,55 persen dan terendah di Kabupaten Tabanan hanya 5,89 persen.

Gede Suarsa menjelaskan, pertumbuhan yang tinggi di Kabupaten Jembrana berkat dorongan sektor pertanian yang mencapai 10,50 persen dan sektor jasa sebesar 11,02 persen.

Sebagai salah satu daerah yang berbasis pertanian pertumbuhan yang cukup tinggi di sektor itu sangat mempengaruhi ekonomi di Bali barat.

Secara kumulatif (c-to-c) sampai triwulan II/2013 pertumbuhan yang terjadi di Kabupaten Badung mencapai 6,81 persen merupakan pertumbuhan tertinggi, menyusul Kota Denpasar sebesar 6,62 persen.

Sementara pertumbuhan kumulatif terendah dicapai Kabupaten Bangli sebesar 5,79 persen. AN-MB