Mangupura (Metrobali.com)-

Salah satu bentuk konkret Pemerintah Kabupaten Badung dalam Ajeg Bali adalah kepedulian  terhadap kesenian langka salah satunya  melakukan revitalisasi  keberadaan  Parwa dan Wayang Wong di Badung dimana sekitar tahun 65 an sempat menjadi hiburan favorit. Revitalisasi ini dilakukan dalam bentuk Semiloka kesenian Parwa dan Wayang Wong yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Badung melalui Himpunan Seniman Kabupaten Badung di Wantilan DPRD Kab. Badung, Mangupraja Mandala, Rabu (14/11). Hadir pula dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Kebudayaan Ida Bagus Anom Bhasma, PHDI Kab. Badung, Majelis Alit se-Kab. Badung serta Himpunan Seniman se-Kab. Badung.

Bupati Badung dalam sambutannya yang dibacakan Sekretaris Daerah Kabupaten Badung Kompyang R. Swandika menyampaikan, pelaksanaan Semiloka kesenian Parwa dan Wayang Wong sebagai langkah cerdas karena kesenian Parwa dan Wayang Wong selain memberikan pengaruh besar terhadap khasanah sastra Bali juga nilai-nilai yang terkandung di dalam kesenian tersebut sangat  relevan untuk menuntun kita semua dalam kekinian kehidupan bermasyarakat menuju ke jalan yang sesuai dengan dharma. “Virus Parwa dan Wayang Wong perlu disebarkan dalam masyarakat Badung agar kesenian langka ini tidak sampai punah di tengah hiruk pikuk kebudayaan asing yang masuk ke Badung,” tegas Kompyang R. Swandika.

Ketua Himpunan Seniman Kabupaten Badung I Nyoman Catra melaporkan tujuan diselenggarakannya Semiloka kesenian Parwa dan Wayang Wong untuk mengumpulkan pakar seni, pencinta seni tradisi, akademisi dan tokoh seni guna menggali dan merevitalisasi keberadaan kesenian tradisi khususnya kesenian Parwa dan Wayang Wong yang sudah lama dianggap tidur dan bahkan hampir punah. Disamping itu juga untuk menggali informasi penting dan menyamakan persepsi tentang kesenian Parwa dan Wayang Wong.

Semiloka Parwa dan Wayang Wong yang dilaksanakan berkaitan dengan HUT Ibukota Kabupaten Badung ke-3 dan Festival Seni Budaya Kab. Badung ke-6 ini dihadiri 200 peserta yang berasal dari pakar seni, pencinta seni tradisi, akademisi dan tokoh seni dan disiarkan secara langsung oleh RRI Denpasar.

Pakar seni dan tokoh seni  yang ikut memeriahkan semiloka diantaranya Prof. DR. I Wayan Dibia, SST, MA ; DR. I Ketut. Suteja SST; Mangku Made Persib, SPd; I Gusti Ngurah Windia dan Ida Bagus Mambal. IKA-MB