Foto: Suasana persembahyangan untuk menyambut Tahun Baru Imlek 2024 di Kelenteng Caow Eng Bio, Tanjung Benoa, Kabupaten Badung pada Sabtu 10 Februari 2024.

Badung (Metrobali.com)-

Kelenteng Caow Eng Bio yang berlokasi di Tanjung Benoa, Kabupaten Badung yang merupakan kelenteng tertua di Bali merayakan Hari Raya Tahun Baru Imlek 2024 yang disebut juga sebagai tahun Naga Kayu berdasarkan pada shio kalender China. Tahun Baru Imlek 2024 atau Tahun Khongzili 2575 jatuh pada Sabtu 10 Februari 2024 ini juga dirayakan dengan penuh sukacita oleh Umat Budha dengan melakukan persembahyangan di Kelenteng Caow Eng Bio ini.

Ribuan Umat Budha dengan antusias sejak pagi sudah berdatangan dan melakukan persembahyangan dengan khusyuk di Kelenteng Caow Eng Bio merupakan kelenteng tertua di Bali yang dibangun tahun 1548 dan menjadi klenteng nomor 5 tertua di Indonesia. Tuan rumah di Kelenteng Caow Eng Bio adalah Dewi Lautan Shui Wei Shen Niang, yang berasal dari pulau Hainan, tepatnya di Desa Dong Chiao, Kabupaten Wenchang.

Kelenteng Caow Eng Bio menjadi satu-satunya di Indonesia yang memiliki Dewi Laut Shui Wei Shen Niang. Di mana Dewi Laut Shui Wei Shen Niang hanya ada di empat negara di dunia, yaitu Thailand, China, Malaysia, dan Singapura.

Sementara itu Tahun Baru Imlek 2024 yang jatuh pada Sabtu, 10 Februari 2024 ini menandai dimulainya Tahun Naga Kayu. Berdasarkan kepercayaan China dan shio kalender China, Naga Kayu merupakan simbol dari kekuatan, kemuliaan, kehormatan, keberuntungan, hingga kesuksesan. Untuk tahun 2024 ini, diramalkan akan membawa peluang, perubahan, dan tantangan yang hasilnya akan membawa ke arah yang lebih baik.

Disambut Antusias Umat

Ketua Pengurus Kelenteng Chaow Eng Bio I Made Juanda Aditya menjelaskan, persiapan perayaan Imlek 2024, khususnya di tahun Khongzili 2575 yang bertepatan dengan Shio Naga Kayu, di Kelenteng Caow Eng Bio telah dilakukan sejak tanggal 9 Februari malam untuk menyambut detik-detik pergantian tahun. Dalam kesempatan ini para umat dan pengurus kelenteng mengadakan persembahyangan.

Pengurus Kelenteng Chaow Eng Bio juga tidak menyangka umat yang hadir di persembahyangan malam pergantian tahun tersebut cukup banyak. Biasanya umat yang mengikuti upacara persembahyangan malam pergantian tahun baru Imlek kurang lebih 25 orang, namun kali ini diikuti oleh 50 orang lebih.

“Kita juga agak kaget kemarin malam, karena banyaknya umat yang datang ikut sembahyang. Biasanya kita sembahyang kurang lebih 25 orang, cuma kemarin kebetulan kita juga tidak tahu tiba-tiba datang lebih daripada 50 orang, jam 12 malam pas,” ungkap Made Juanda.

Made Juanda mengatakan lebih lanjut, upacara penyambutan pergantian tahun dilakukan untuk pembukaan tahun bersama umat dan tentunya rohaniawan yang memimpin. Upacara berlangsung sampai pukul 2 pagi dini hari dan berlanjut dari pagi sampai pukul 10 malam pada Sabtu 10 Februari 2024. Proses pelaksanaan persembahyangan Imlek sudah berjalan lancar.

Dilanjutkan dengan Cap Gomeh 24 Februari

Made Juanda menjelaskan, pada perayaan Imlek tahun 2024 ini, pihak pengurus Kelenteng Caow Eng Bio memutuskan untuk tidak mengadakan kegiatan keramaian karena bertepatan dengan momen pelaksanaan pemilu. Dia berharap pemilu kali ini berlangsung dengan aman dan tertib sehingga pihaknya bisa menggelar acara keramaian pada saat Cap Gomeh yang jatuh pada tanggal 24 Februari mendatang.

Acara yang akan dimeriahkan dengan tari-tarian seperti barongsai dan naga ini direncanakan mulai pada pukul 7 malam sampai pukul 10 malam. Pihak Kelenteng berharap apa yang disuguhkan tersebut bisa menghibur masyarakat, khususnya yang tinggal di sekitar Klenteng Caow Eng Bio.

“Jadi mudah-mudahan acara pemilu nanti berjalan lancar sehingga kita dapat membuat acara yang lebih meriah pada saat Cap Gomeh nanti, yang bertepatan pada tanggal 24 februari ini. Jadi nanti tanggal 24 Februari ini baru kita akan mengadakan kegiatan keramaian, tentu atas izin dari Polsek Wilayah Kuta Selatan,” ungkapnya.

Doakan Pemilu Damai

Di sisi lain momen perayaan Tahun Baru Imlek di tengah suasana jelang Pemilu 14 Februari 2024 juga dijadikan momentum mendoakan Pemilu berjalan aman, damai dan lancar serta luber jurdil. Pengurus Kelenteng Caow Eng Bio juga berharap agar perayaan Imlek pada tahun ini berjalan dengan lancar dan semua umat mendapat berkah di tahun Naga Kayu tersebut.

“Dan kita berharap tidak ada kejadian baik dalam kehidupan kita sehari-hari, tentu kita akan melakukan segala sesuatu dengan tindakan yang positif. Jadi tidak ada kegiatan yang kita pikirkan atau terbatas oleh waktu nantinya,” ujar Made Juanda.

“Jadi untuk hari ini selesai pukul 10 malam, setelah itu tidak ada kegiatan apapun. Nanti pada saat Cap Gomeh yang bertepatan pada tanggal 24 rencananya kita akan mengadakan acara keramaian berupa tari-tarian, salah satunya barongsai dan naga pastinya untuk tampil pada saat Cap Gomeh nantinya,” terangnya lebih lanjut.

Di sisi lain acara Cap Gomeh di Kelenteng Caow Eng Bio biasanya lebih banyak dihadiri oleh umat daripada perayaan Imlek itu sendiri. Jadi diharapkan masyarakat tetap menjaga situasi agar selalu kondusif sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada perayaan Cap Gomeh nantinya.

“Kalau Cap Gomeh lebih membeludak biasanya untuk yang hadir. Jadi harapan kita tetap jaga situasi agar kondusif dan di samping itu juga pengertian dari umat untuk menunggu dan melakukan persembahyangan agak susah ya kita minta pemakluman dari umat,” pungkas Made Juanda.

Ungkapan Terima Kasih dan Mohon Berkah

Sementara itu Nyoman Sanjaya selaku Mangku atau Bio Kong di Kelenteng Caow Eng Bio didampingi Biokong Wijaya menjelaskan lebih lanjut mengenai prosesi dan makna persembahyangan memperingati Tahun Baru Imlek 2024 di Kelenteng Caow Eng Bio ini. Dikatakan, perayaan Imlek yang diadakan di Klenteng Caow Eng Bio Tanjung Benoa ini rentetannya dimulai dari tanggal 9 Februari malam dengan upacara persembahyangan bersama pada pukul 12.00 malam.

Persembahyangan untuk menyambut Tahun Baru Imlek merupakan wujud ungkapan terima kasih umat kepada sang pencipta karena di tahun Khongzili 2574 sudah dilalui dengan baik dan di tahun Khongzili 2575 ini diharapkan semua umat diberikan ketenangan, kebahagiaan dan kesehatan. Dalam momentum Imlek ini juga didoakan agar pelaksanaan Pemilu pada 14 Februari mendatang berjalan dengan aman dan tertib.

“Semua semeton-semeton yang ada di sekitar ini semua, seluruh masyarakat Bali, seluruh masyarakat Indonesia, kita doakan di sini untuk diberikan keselamatan. Apalagi kita akan mendapat acara-acara yang besar dalam beberapa hari ke depan, kita ikut mendoakan di sini biar semuanya lancar,” harap Biokong Sanjaya.

Biokong Sanjaya mengatakan lebih lanjut, umat diperkirakan akan masih berdatangan ke Kelenteng Caow Eng Bio untuk melakukan sembahyang terkait Imlek pada hari Minggu, 11 Februari 2024. Umat biasanya membawa sarana upacara seperti canang, dupa, jajan, buah-buahan, kertas mas, lilin, teh, dan manisan, untuk kemudian dihaturkan sebagai wujud rasa terima kasih dan berkah yang sudah diterima.

“Jadi sebagai ucapan terima kasih kepada sang pencipta, kepada para dewa-dewi di sini mereka hadir di sini untuk menghaturkan sembah baktinya,” ungkapnya.

Terkait tahun ini yang memasuki Tahun Naga Kayu, dijelaskan bahwa tahun naga yang perputarannya terjadi 12 tahun sekali ini memiliki makna tahun power atau tahun keberuntungan yang luar biasa bagi umat. Oleh karena itu di tahun Naga Kayu ini para umat didoakan agar diberikan ketenangan kebahagiaan, kesehatan, kedamaian dan kemuliaan, serta bisa beraktivitas dengan baik di masing-masing bidang yang sudah ditekuni dan diberikan kesuksesan.

“Harapan saya adalah sebagai Biokong di sini hanya bisa mendoakan agar semua umat diberikan ketenangan kebahagiaan, kesehatan, kedamaian dan kemuliaan, bisa beraktivitas dengan baik di masing-masing bidang yang sudah ditekuni dan diberikan kesuksesan. Semoga diberkati, semoga diberkati, semoga diberkati,” tuturnya.

Diberikan Kesehatan dan Rejeki

Doa dan harapan serupa juga disampaikan oleh Biokong Wijaya. Dia berharap para umat diberikan berkah berupa kesehatan dan rezeki serta selalu dilimpahkan kebahagiaan. “Mudah-mudahan beliau-beliau yang hadir di sini mendapati berkah dari yang mulia Konco supaya apa yang dicita-citakan, semoga tercapai,” katanya.

Biokong Wijaya juga berharap di tahun Naga Kayu ini para umat selalu dilimpahkan keberuntungan dan apa yang dicita-citakan selama ini bisa segera menjadi kenyataan.  “Tahun naga ini tahun yang keberuntungan bagi umat, semoga di tahun Naga Kayu ini ke depannya lebih bagus, lebih baik dan lebih mendapatkan apa yang dicita-citakan, semoga apa yang beliau kehendaki tercapai selalu,” pungkasnya.

Perayaan Imlek di Kelenteng Caow Eng Bio juga mendapatkan pengamanan dari kepolisian Polsek Kuta Selatan dan dipantau langsung Kapolsek Kuta Selatan Kompol Tri Joko Widiyanto yang juga turut memanjatkan doa di Kelenteng ini. Dia mengatakan, pihaknya diperintahkan untuk yang pada intinya mengamankan jalannya peribadatan Imlek, tahun baru China, agar persembahyangan atau perayaan tersebut berjalan aman, tertib, dan lancar.

Kompol Tri Joko Widiyanto menegaskan bahwa pihaknya selalu berkomitmen untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada setiap umat yang melaksanakan peribadatan atau acara-acara keagamaan.

Kompol Tri Joko Widiyanto juga menyempatkan diri untuk berdoa memohon keselamatan dan kelancaran pelaksanaan pemilu pada tanggal 14 Februari mendatang. Diungkapkannya, tingkat pengamanan jelang pemilu semakin ditingkatkan, mengingat hari pencoblosan sudah di depan mata. Dalam hal ini pihak berwenang ingin benar-benar memastikan semuanya kondusif.

Pihaknya juga berharap keberadaan Kelenteng Caow Eng Bio ini bisa membawa berkah di lingkungan Tanjung Benoa, Kuta Selatan, dan Bali pada umumnya. Selain itu juga diharapkan sektor pariwisata terus meningkat setelah sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19.

“Semoga dengan keberadaan Kongco ini bisa membawa keberkahan di lingkungan Tanjung Benoa khususnya, Kuta Selatan umumnya dan Bali,  ini semuanya aman, lancar, rezeki melimpah, kemudian pariwisata meningkat lagi pasca covid,” harapnya.

Tokoh masyarakat Denpasar dan Anggota DPRD Kota Denpasar yang juga Panglingsir Puri Peguyangan Denpasar Anak Agung Ngurah Gede Widiada (Gung Widiada) juga turut melakukan persembahyangan Tahun Baru Imlek di Klenteng ini. Gung Widiada mengapresiasi toleransi, akulturasi dan kerukunan umat berbeda agama di Kelenteng ini.

Dikatakannya bahwa ini merupakan tradisi tetua yang harus terus dijaga dan dilestarikan. Gung Widiada mengatakan, dia sebagai bagian dari keluarga besar Pemecutan datang ke Kelenteng Caow Eng Bio untuk ikut berdoa dengan harapan dewa dewi yang ada di kelenteng menganugerahkan keselamatan dan kesehatan bersama keluarga di Puri Peguyangan. Dalam momentum baik ini juga didoakan agar pelaksanaan pemilu pada tanggal 14 Februari 2024 berjalan aman dan lancar.

“Kami datang ke sini pertama untuk ikut berdoa, melakukan persembahyangan, nunas ica semoga ring Ida Bhatara/Bahatari Kongco sami, kami diberikan keselamatan dan kesehatan bersama keluarga di Puri Peguyangan dan tentu kita berdoa juga untuk Bali dan Indonesia terkait dengan pelaksanaan pemilu 14 Februari 2024 semoga berjalan baik,” tutur politisi NasDem ini.

Gung Widiada menjelaskan, Bali merupakan daerah yang multikultur seperti umat Tionghoa, Kristen, Muslim dan Hindu. Keberagaman inilah yang memicu terjadinya akulturasi dengan masyarakat Bali untuk menjaga kerekatan sosial dan kultural yang ada di Bali sebagai potensi Bali di mata internasional, sehingga diharapkan di momen Hari Raya Imlek ini masyarakat tetap dalam suasana damai, penuh dengan rasa kekerabatan di atas perbedaan yang ada.

Inilah yang menjadi salah satu cara untuk  menghaturkan puji syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Kuasa.  Begitupun juga dalam ranah politik dan kehidupan sebagai manusia yang memiliki profesi, keanekaragaman, tugas dan kewajiban,  yang harus tetap menjadi sebuah kekuatan yang harus dibangun dan dirajut untuk tetap bersatu untuk kepentingan bangsa Indonesia ke depan, utamanya masyarakat Bali.

“Jadi saya datang ke sini untuk mendoakan itu dan sekaligus memohon saya sebagai caleg diberikan tuntunan, petunjuk dan semoga semua dilancarkan. Kita memohon juga semua apa yang kami harapkan bisa terkabulkan. Saya kira itu poin pentingnya, tapi yang utama adalah bagaimana kita menjaga kerukunan di antara umat yang ada di Bali ini, umat Tionghoa, Kristen, Islam yang sudah terbangun sejak dulu kala,” ungkap Gung Widiada.

Gung Widiada kemudian memberikan apresiasinya kepada para pengurus Kelenteng Caow Eng Bio seperti Dewan Pertimbangan Kelenteng Caow Eng Bio Nyoman Suarsana Hardika, Ketua Pengurus Kelenteng Chaow Eng Bio I Made Juanda Aditya dan pengurus lainnya serta para Biokong karena telah memberikan pelayanan yang luar biasa kepada umat. Dia juga memuji para pengurus kelenteng karena telah melaksanakan konsep ngayah dengan baik, terutama dalam hal memberikan pelayanan kepada umat.

“Kongco ini adalah Kongco tertua, dan terima kasih kepada pangemong di sini, utamanya Pak Nyoman Suarsana, sahabat saya, pak Junda dan semua pemangku yang ngayah di Kongco ini,” pungkas Gung Widiada,

Para umat yang hadir dalam persembahyangan memperingati Tahun Baru Imlek 2024 di Kelenteng Caow Eng Bio ini mengaku sangat terkesan dengan suasana klenteng yang begitu indah dan bersih serta juga suasana persembahyangan bisa berlangsung sakral dan khusyuk. Mereka juga mengapresiasi keramahtamahan dan pelayanan yang baik serta tulus ikhlas dari para pengurus klenteng.

Persembahyangan Imlek di Kelenteng Caow Eng Bio juga menggambarkan toleransi dan akulturasi yang begitu kuat dimana umat Hindu juga turut melakukan persembahyangan seperti yang dilakukan umat Hindu dari Baturiti, Kabupaten Tabanan. Made Jati mewakili umat Hindu dari Baturiti, Tabanan mendoakan semua umat mendapatkan keselamatan dan kerahayuan di Hari Tahun Baru Imlek ini.

 

Menariknya Persembahyangan Imlek di Kelenteng Caow Eng Bio ini juga menjadi daya tarik bagi wisatawan yang memang lokasi Kelenteng ini berada di kawasan pariwisata di Badung Selatan. Tidak hanya mengunjungi Kelenteng, sejumlah wisatawan juga ikut bersembahyang di Kelenteng Caow Eng Bio dengan khusyuk seperti yang dilakukan Tom, salah seorang wisatawan Australia.

Dia mengatakan ini adalah kali pertama ia merayakan Hari Raya Imlek di Bali. Dalam kesempatan yang baik ini ia datang ke Kelenteng Caow Eng Bio untuk memanjakan doa. Tom menambahkan, ini merupakan pengalaman yang sangat indah bagi dirinya. Dia juga menilai Kelenteng Caow Eng Bio sangat indah dan damai serta memiliki energi yang sangat positif.

Sementara itu umat berharap keberadaan Kelenteng Caow Eng Bio terus terjaga dengan baik dan menyampaikan terima kasih atas pelayanan dari para pengurus Kelenteng Caow Eng Bio. Selamat Hari Raya Imlek Tahun 2024, Gong Xi Fa Cai! (wid)