Denpasar (Metrobali.com)-

Maraknya anarkitisme tawuran antarpelajar hingga menelan korban jiwa telah membikin Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kelimpungan. Menyikapi hal itu, Kemendikbud berencana menerbitkan peraturan tentang pencegahan kekerasan dan tawuran pelajar serta penangannya dan sanksi untuk semua pihak, mulai dari murid, orangtua, guru, OSIS, hingga kepala sekolah.

Peraturan Kemendikbud ini dimaksudkan untuk menegakkan disiplin di dalam sekolah, karena semuanya terbuka untuk diberi sanksi, murid, guru, kepsek, serta institusi sekolah itu sendiri. Selain itu, juga untuk meningkatkan jejaring antarsekolah. Agar terjalin hubungan harmonis antarsekolah semakin kuat dan saling mengenal.

Namun, niat baik tersebut ditanggapi dingin oleh Ketua Dewan Pendidikan Kota Denpasar, Putu Rumawan Salain. Kepada koran ini, Rabu (3/10) kemarin, dia mengaku sangat fesimis upaya penerbitan Perkemendikbud tentang pencegahan aksi anarkitisme tawuran antarpelajar dapat terwujud dengan baik.

Diakuinya, sudah terlalu banyak Perkemendikbud yang diterbitkan dalam upaya menciptakan dan mengatur disiplin dalam dunia pendidikan selama ini. Di antaranya peraturan tentang pencegahan aksi perpeloncoan dalam kegiatan masa orientasi sekolah (MOS) dan orientasi studi dan pengenalan kampus (Ospek). Pasalnya, peraturan itu terkesan mubazir. “Karena hanya menjadi “macan kertas” dan proses realisasinya pun sekadar wacana publik semata,” sentilnya.

Menurutnya, penerbitan Perkemendibud memang perlu, tapi yang terpenting justru perlu adanya upaya serius dalam penegakan sanksi hukum dari peraturan itu secara tegas dan berkeadilan. Sehingga, tidak hanya sibuk membikin peraturan, tapi tidak pernah diterapkan secara maksimal dan sesuai dengan harapan.

Lebih jauh, dia berharap Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bali dan kabupaten/kota serta sekolah nantinya tidak hanya menjadi penampung peraturan semata, tapi betul-betul serius dalam penegakkan sanksi hukumnya, sehingga Perkemendibud yang akan diterbitkan nantinya dapat mencegah aksi anarkitisme tawuran antarpelajar ke depannya. IJA-MB