bali utara

Denpasar (Metrobali.com)-

Pengamat ekonomi Made Ernita Kurniati, BBA, MBA menilai perlunya iklim investasi di Bali diarahkan ke wilayah bagian utara yakni kabupaten Buleleng dengan harapan perekonomian berkembang seimbang dengan Bali selatan.

“Keseimbangan Bali selatan dan utara sangat penting, mengingat Bali selatan yang meliputi Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan (Sarbagita) kondisinya sangat padat dan sesak,” kata Ernita yang juga Direktur Balai Pendidikan dan Pelatihan Enginering (BPLE) Tiara Course, di Denpasar, Selasa (28/4).

Ia mengharapkan, Pemerintah Provinsi Bali dengan berbagai upaya dapat membangun infrastruktur dan mengembangkan potensi Bali utara sehingga mampu mengangkat kehidupan masyarakat setempat.

“Jangan hanya mengembangkan Bali selatan, kondisinya sudah sangat padat, investor dapat diarahkan untuk mengarap potensi yang ada di Bali utara,” harap Made Ernita Kurniati.

Menurut dia, ketimpangan pembangunan Bali utara dan selatan mestinya harus ditanggulangi secara serius. Jika dibiarkan, daerah Bali utara akan terus tertinggal dalam berbagai aspek pembangunan.

“Jika pemerintah Provinsi Bali menginginkan perekonomian berkembang secara merata di semua kabupaten/kota Kabupaten Buleleng semestinya mendapat penanganan secara sirius, bukan sekedar hanya wacana,” ujarnya.

Ernita menyoroti sepinya iklim investasi di Kabupaten Buleleng, hampir tidak ada investor yang berkeinginan mengembangkan usaha di daerah utara Pulau Bali. Hal itu berdampak terjadinya kesenjangan ekonomi yang mengakibatkan angka kemiskinan terus bertambah di Buleleng.

Sepinya investasi juga berdampak terhadap lapangan pekerjaan. Kebanyak masyarakat Buleleng mengadu nasib ke Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan (Sarbagita).

“Banyak warga Buleleng yang akhirnya pergi dari daerahnya itu karena tidak mendapat pekerjaan yang layak,” katanya. AN-MB