MetroBali

Selangkah Lebih Awal

Perluasan ganjil-genap efektif turunkan polusi udara

Suasana kepadatan arus lalu lintas pada hari pertama uji coba perluasan kawasan ganjil genap di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (2/7/2018). Perluasan kawasan lalu lintas ganjil genap di sejumlah ruas jalan di Ibu Kota mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB yang saat ini dalam tahap uji coba itu akan diberlakukan mulai 1 Agustus 2018 guna mendukung kelancaran arus lalu lintas pada penyelenggaraan Asian Games 2018. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Jakarta (Metrobali.com)-
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berupaya memperbaiki kualitas udara Ibukota untuk menyambut Asian Games 2018, salah satunya dengan perluasan penerapan sistem ganjil-genap dan langkah ini terbukti efektif memperbaiki kualitas udara Ibukota.

Kepala Dinas Lingkungan DKI Jakarta, Isnawa Adji, mengungkapkan bahwa berdasarkan pantauan dari Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, telah terjadi penurunan konsentrasi gas CO, NO dan HC selama penerapan perluasan sistem ganjil genap, yang mana polutan jenis ini bersumber dari kendaraan bermotor.

“Hasil monitoring kualitas udara di Stasiun DKI 1 Bundaran Hotel Indonesia terjadi penurunan konsentrasi CO sebesar 1,7 persen, konsentrasi NO turun sebesar 14,7 persen dan konsentrasi HC turun sebesar 1,37 persen,” kata Isnawa di Jakarta, Rabu (11/7).

Sementara itu, di Stasiun DKI 2 Kelapa Gading terpantau terjadi penurunan konsentrasi CO sebesar 1,15 persen, kosentrasi NO turun 7,03 persen, dan NO2 turun sebesar 2,01 persen. Sedangkan, di Stasiun DKI 4 Lubang Buaya terjadi penurunan kosentrasi CO sebesar 1,12 persen dan NO sebesar 7,46 persen, papar Isnawa.

“Secara umum, sebenarnya semua parameter kualitas udara Jakarta masih di bawah baku mutu. Terlebih lagi dengan penerapan ganjil genap ini, polutan-polutan yang bersumber dari kendaraan bermotor semakin berkurang, ” katanya.

Ia menjelaskan bahwa parameter kualitas udara PM-10 yaitu partikel udara atau debu yang berukuran lebih kecil dari 10 mikron masih sedikit tinggi. Hal ini disebabkan masih berlangsungnya aktivitas pembangunan MRT, LRT dan penataan trotoar di Jalan Sudirman-Thamrin.

“Proyek-proyek ini dipastikan selesai atau dihentikan sementara saat Asian Games, sehingga dapat dipastikan tidak akan menjadi masalah,” kata Isnawa.

Salah satu parameter keberhasilan penyelenggaraan Asian Games XVII adalah terciptanya udara bersih. “Masyarakat juga dapat berperan dalam menyukseskan Asian Games dengan menggunakan transportasi umum, sehingga kepadatan kendaraan berkurang dan udara menjadi bersih,” kata Isnawa.

Strategi lain yang ditempuh Pemprov DKI Jakarta dalam memperbaiki kualitas udara jelang Asian Games adalah mengelar uji emisi secara masif sejak tahun lalu, katanya.

“Kami juga membuat aplikasi e-uji emisi, sehingga masyarakat dapat mencari bengkel penyelenggaran uji emisi dan mendaftar uji emisi mandiri secara online,” ujar Isnawa.

Saat ini, sudah ada 218 bengkel uji emisi yang bersertifikasi dan bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup melalui aplikasi e-uji emisi. Diharapkan seluruh kendaraan panitia penyelenggaraan Asian Games, angkutan umum yang bertrayek di sekitar venue dan wisma atlit, serta Kendaraan Dinas Operasional Provinsi DKI Jakarta sudah lulus uji emisi.

Selain uji emisi kendaraan bermotor, Dinas Lingkungan Hidup juga melakukan  pengawasan emisi sumber tidak bergerak dari aktifitas industri-industri di Jakarta. Hari Bebas Kendaraan Bermotor juga rutin digelar setiap Minggu pagi, tidak hanya di Sudirman-Thamrin tapi juga di tiap Kota Administratif.

Sumber : Antaranews.com