Foto : Upacara Pelantikan Widyaiswara Ahli Madya dan Pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV Tematik Kepariwisataan Angkatan XL Provinsi Bali, di Aula Melati, BPSDM Provinsi Bali, Selasa (17/7).

Denpasar (Metrobali.com)-

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Bali dalam mengelola proses pembelajarannya tidak bisa lepas dari keberadaan para pengajar yakni widyaiswara, baik dalam jumlah idealnya maupun tingkat kompetensi widyaiswara itu sendiri. Untuk itu, dalam memenuhi kebutuhan widyaiswara pada BPSDM Provinsi Bali yang idealnya berjumlah 20 orang, maka Kepala BPSDM Provinsi Bali terus melakukan usaha terbaik dalam pemenuhan kuota ideal para pengajar tersebut. Demikian disampaikan Kepala BPSDM Provinsi Bali  Ida Bagus Sedhawa dalam upacara Pelantikan Widyaiswara Ahli Madya dan Pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV Tematik Kepariwisataan Angkatan XL Provinsi Bali, di Aula Melati, BPSDM Provinsi Bali, Selasa (17/7).

Lebih lanjut, Kepala BPSDM Bagus Sedhawa mengungkapkan bahwa dengan dilantiknya Ibu Made Wiryani menjadi widyaiswara maka total tenaga pengajar yang dimiliki BPSDM adalah 15 orang. Sedangkan untuk memenuhi kekurangan  kuota ideal sebanyak 20 orang, pihaknya telah melakukan kerjasama dengan  Universitas Udayana untuk memenuhi kuota tersebut. “Saat ini kami memiliki 14 orang widyaiswara, dan dengan bergabungnya Ibu Made Wiryani maka jumlah widyaiswara saat ini menjadi 15 orang, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan 20 orang kuota ideal tenaga pengajar, kami telah melakukan berbagai upaya termasuk bekerjasama dengan Universitas Udayana, “ungkapnya.  Selanjutnya, ia berharap dengan keberadaan widyaiswara ini dapat memberikan dampak positif pada pengembangan SDM di lingkungan PNS baik ditingkat Provinsi/Kabupaten dalam mengikuti diklat.

Dalam acara yang juga dirangkaikan dengan pembukaan pelatihan kepemimpinan tingkat IV tematik kepariwisataan angkatan ke XL, Kepala BPSDM menyampaikan bahwa pada pelatihan yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi menejemen kepemimpinan operasional, dimana para PNS ini diharapkan dapat membuat perencanaan kegiatan instansi dan memimpin keberhasilan implementasi pelaksanaan kegiatan tersebut.  Selain itu, para peserta pelatihan juga diharapkan mampu membangun sikap akuntabilitas, integritas dan sikap perilaku yang baik serta mampu mengakselerasi operasional pelaksanaan program, melakukan kolaborasi secara internal dan eksternal dan “out of the boxs”.

Sementara itu, dalam laporan Ketua Panitia Pelaksana  Gede Ari Utama menyampaikan bahwa jumlah peserta yang mengikuti diklat sebanyak 30 orang, terdiri dari Kabupaten Tabanan 2 orang, Badung 9 orang, Gianyar 4 orang, Buleleng 2 orang dan Klungkung 9 orang. Diklat kepemimpinan ini akan dilaksanakan dari tanggal 16 Juli sampai dengan 5 Nopember 2018, sedangkan kurikulum yang dipergunakan sesuai dengan Peraturan Kepala LAN Nomor 20 Tahun 2015 tentang Pedeoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV. Ia berharap dengan pelatihan ini dapat mengembangkan kompetensi operasional pejabat struktural eselon IV yang akan berperan dalam melaksanakan tugas dan fungsi kepemerintahan di instansinya masing-masing.

Editor : Whraspati Radha