PMKRI Cabang Denpasar

Denpasar (Metrobali.com)-

Spirititualitas perjuangan sosial kemasyarakatan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), sebagaimana termaktub dalam visi dan misinya adalah berjuang dengan terlibat melalui kaderisasi intelektual populis untuk mewujudkan keadilan sosial, kemanusiaan dan persaudsaraan sejati. 

Valerian Faris Wangge, saat menjadi narasumber “Pengantar Teologi Pembebasan” pada acara penerimaan anggota baru (Masa Bimbingan) PMKRI cabang Denpasar, di sekretariat PMKRI Cabang Denpasar, Sabtu (4/10/2014), mengatakan spiritualitas perjuangan PMKRI salah satunya terinsipirasi dari teologi pembebasan. 

Spirit teologi pembebasan sebagai “panduan” perjuangan sosial kemasyarakatan PMKRI menempatkan kaum tertindas sebagai pilihan keberpihakan perjuangan, dan PMKRI terlibat secara langsung untuk mengurai persoalan sosial untuk mewujudkan perubahan sosial. 

“Spiritualitas Pergerakan PMKRI itu berpijak, berpihak dan terlibat pada kaum tertindas untuk mewujudkan perubahan sosial,” kata Faris

Mengacu pada teologi pembebasan, jelas mantan ketua PMKRI Cabang Denpasar, pemaknaan teologi tidak membangun garis embarkasi dengan realitas sosial masyarakat. Upaya mengurai berbagai persoalan sosial, seperti kemiskinan tidak cukup dengan mengeluarkan seruan profetis atau kegitaan karitatif dengan memberikan sumbangan kepada mereka yang miskin. 

Namun Teologi pembebasan mendorong upaya menemukan akar masalah dan dan merumuskan solusi untuk mengurai masalah sosial yang ada. Kemiskinan, kata pengacara muda ini, tidak dipandang sebagai kodrat manusia. PMKRI harus hadir di tengah pusat persoalan itu untuk mengidentifikasi struktur sosial yang menyebabkan terjadinya kemiskinan itu dan menawarkan solusinya. “Di Amerika Latin, pastor-pastor yang terinspirasi teologi pembebasan turun ke tengah masyarakat, keluar masuk hutan. Mereka tidak hanya berseru dari mimbar,” katanya. 

Kegiatan masa bimbingan PMKRI cabang Denpasar dikuti 19 mahasiswa dari berbagai kampus di Bali. Kegiatan ini digelar selama tiga hari (3-5 Oktober). Selain materi Teologi pembebasan, mereka juga mendapatkan materi Sejarah Pergerakan Mahasiswa, Analisis Ansos, Ajaran Sosial Gereja, Teknik Berkomunikasi, Dialog Sosial Kemasyakatan, dan berbagai materi lainnya. Peserta yang lulus seleksi akan dilantik menjadi anggota PMKRI Cabang Denpasar pada Minggu (5/10/2014).

Sebelum mengikuti kegiatan masa bimbingan ini, peserta sebelumnya telah lulus sebagai anggota muda dengan mengikuti kegoatan selama tiga hari akhir pekan lalu. Pada kesempatan itu mendapat diindoktrinasi nilai-nilai PMKRI. JAK-MB